Penyelam Tradisional Menyerah

Pencarian Korban Tenggelam Belum Berhasil

pencarian korban tenggelam
PENCARIAN: Hingga hari ke empat, tim SAR gabungan masih menyisir Sungai Nyirih di Kelurahan Kumai Hulu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Sabtu (27/2)

PANGKALAN BUN – Tim Search And Rescue (SAR) gabungan yang melakukan operasi pencarian terhadap Jainudin (34) belum membuahkan hasil. Warga RT 07 Kelurahan Candi, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat ini hilang tertelan derasnya arus Sungai Nyirih beberapa hari lalu.

Berbagai upaya telah dilakukan baik oleh tim pencari maupun masyarakat setempat, baik dengan cara tradisional maupun dengan melakukan penyisiran hingga radius ratusan meter dari titik tenggelamnya korban.

Saat ini korban diduga tinggal menyisakan kerangka karena sudah hampir empat hari tenggelam. Hal ini cukup beralasan mengingat bahwa satu korban sebelumnya yaitu Sandi Setiawan (24) ditemukan dalam kondisi tubuh nyaris menyisakan tulang akibat dimakan binatang laut (ikan buntal) meski belum genap satu hari tenggelam.

Salah seorang anggota tim SAR gabungan dari unsur PMI Kotawaringin Barat, Indra Alfian menceritakan bahwa meski belum berhasil ditemukan, tim terus berupaya melakukan pencarian sesuai SOP yakni 7 hari dan baru akan dihentikan bila belum ada tanda-tanda ditemukan.

“Hari ini masih nihil, belum ada tanda-tanda keberadaan korban, pencarian sudah kita perluas namun belum ada hasil,” ujarnya, Sabtu (27/2).

Baca Juga :  Parah!! Pecandu Bokep Ini Perawani Anak Panti

Ia menyebut bahwa sebelumnya ada informasi jika masyarakat yang akan melakukan penyelaman secara tradisional, namun sayangnya niat tersebut urung terlaksana karena para penyelam memilih mengundurkan diri.

Menurutnya, warga di Kecamatan Kumai sudah memahami bagaimana kondisi Sungai Nyirih yang disebut-sebut sebagai kawasan yang angker dan bila ada korban tenggelam di kawasan tersebut jarang yang bisa ditemukan.

“Sudah menjadi rahasia umum, kalau Sungai Nyirih ini dikenal warga sebagai kawasan angker dan berbagai ikhtiar termasuk melakukan ritual juga belum membuahkan hasil,” ungkapnya.

Saat ini yang tersisa dan masih melakukan pencarian hanya dari SAR gabungan, sementara masyarakat yang semula sangat banyak membantu hanya tersisa dua perahu saja yang masih bertahan ikut melakukan pencarian. (tyo/sla)



Pos terkait