Kejanggalan seperti ini bisa mengarah pada kesimpulan, bahwa proses penyidikan belum dilakukan dengan baik dan mendalam, yang berpotensi merugikan keadilan.
”Kemudian, saat dilakukan konfrontasi antara saksi-saksi yang terlibat, waktu pertemuan di malam kejadian malah berubah lagi, sehingga tidak sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pertama,” katanya.
Ketidaksesuaian waktu tersebut, jelas Parlin, semakin memperburuk kondisi penyidikan, karena BAP yang awalnya mencatatkan waktu dan kejadian dengan jelas, kini mengalami perubahan yang sulit untuk dipertanggungjawabkan.
Bahkan, perubahan lokasi kejadian yang sebelumnya dilaporkan di halaman rumah, kini berubah menjadi rumah tetangga. Bahkan, waktu pertemuan dengan saksi dari pihak keluarga juga berubah, menunjukkan adanya inkonsistensi yang serius dalam proses penyidikan.
Motif mengenai hasil penjualan narkoba malah dengan sengaja tidak didalami, bahkan terkesan sengaja ditutupi dan tidak didalami. Dia berpandangan hal itu terkesan dilokalisir dan direkayasa hanya pada pemukulan. Hal ini menunjukkan bahwa penyidik kurang mempersiapkan dan mendalami berkas perkara secara menyeluruh.
Proses penyidikan yang dilakukan, tegas Parlin, harusnya lebih cermat, teliti, dan mendalam. Mengingat pentingnya keakuratan informasi yang dikumpulkan untuk memastikan bahwa keadilan dapat ditegakkan.
Jika penyidik hanya melakukan penyidikan secara asal-asalan tanpa mempertimbangkan fakta-fakta yang jelas dan konsisten, maka proses hukum yang berjalan akan merugikan semua pihak, termasuk korban dan tersangka.
Penyidikan yang tidak maksimal, ditambah dengan perbedaan keterangan yang signifikan, menciptakan keraguan besar mengenai kebenaran dari proses itu.
”Saya yakin pihak kejaksaan akan menolak berkas yang amburadul seperti ini. Dan kami akan kejar siapa saja pihak-pihak yang dengan sengaja mendiskreditkan klien kami. Kami akan buka secara terang-benderang, siapa saja yang terlibat dalam perkara ini,” ucapnya.
Termasuk adanya keterlibatan bandar narkoba yang dengan sengaja ingin ditutupi. Oleh karena itu, tegasnya, sangat penting bagi pihak berwenang kembali meninjau dan memverifikasi semua bukti yang ada, serta memastikan bahwa setiap langkah penyidikan dilakukan dengan transparan dan sesuai prosedur hukum yang berlaku.