Perajin Tempe dan Tahu Mogok Dua Hari

Perajin tempe mogok
Harga naik: Hanya segelintir pedagang tempe yang masih berjualan di Pasar Subuh Sampit, Sabtu (19/3). Para pedagang tahu tempe baru akan berjualan pada Senin.

SAMPIT – Para perajin tahu dan tempe mogok produksi selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu. Sebagian besar pedagang di Pasar Subuh juga tidak berjualan.

Mogoknya perajin dan pedagang tahutempe juga diumumkan melalui spandu di dekat Pasar Subuh, Sampit. Spanduk itu bertuliskan “Karena harga kedelai semakin naik, perajin tahu dan tempe se-Sampit mogok produksi dan dagang Sabtu-Minggu, 19 – 20 Maret 2022. Mulai dagang malam Senin dengan menaikkan harga secara serentak Rp 5.000 per bungkus dan 85 ribu per 100 biji”.

Pantauan Radar Sampit di Pasar Subuh, hanya ada dua pedagang tempe yang berjualan. Salah satunya, Ulfa.

Menurut Ulfa, banyak perajin dan pedagang tahu-tempe yang mogok selama dua hari. Namun ada saja perajin yang tetap mengolah tahu dan tempe. Mereka tetap berproduksi untuk menggaji pegawai. ”Kalau mereka tidak jualan, siapa yang mau gaji pegawainya,” kata Ulfa.

Menurutnya, para produsen mengalami dilema dengan mahalnya bahan baku tahu dan tempe. Mau tidak mau harga jual naik untuk mencegah kerugian. Jika ukuran tempe dikurangi, konsumen tidak mau beli. Sedangkan dijual dengan ukuran seperti biasa, para produsen akan merugi. Akhirnya perajin tahu dan tempe mempertahankan ukuran namun menaikkan harga.

Baca Juga :  Akhirnya, 54 Perkebunan Siap Bereskan Lingkar Selatan

”Mereka naikkan harga karena untuk mencegah kerugian walaupun keuntungan sedikit,” tandasnya.

Ulfa mengatakan, tempe dijual dengan berbagai variasi harga, tergantung bentuk dan ukuran. Untuk tempe berukuran dengan lebar 13 centimeter dan panjang 30 sentimeter dijual seharga Rp 6.000 , sedangkan untuk ukuran lebih kecil dijual seharga Rp5.000.

”Yang saya jual cuma yang ukuran besar Rp 6.000, ini sudah naik, karena ambilannya sudah Rp. 5.500,” sebutnya.

Ulfa mengatakan, pedagang lain ada yang menjual tempe Rp 7.000. Pedagang terpaksa menjual dengan harga tersebut karena tingginya harga dari produsen.

Karena harga naik, Ulfa hanya membeli sedikit dari produsen. Sementara itu untuk tahu masih dijual dengan harga seperti biasa Rp 6.000 per bungkus, hanya saja ukurannya memang lebih kecil.



Pos terkait