NANGA BULIK – Perbaikan Jalan Trans Kalimantan Poros Selatan, khususnya jalur Desa Kujan menuju arah Stadion Hinang Golloa, diduga dikerjakan asal-asalan. Hal tersebut menuai kritikan dari masyarakat Lamandau.
”Pengerjaannya seperti asal-asalan dan jauh dari harapan. Belum seminggu, jalan yang baru selesai diperbaiki itu sudah terlihat rusak dan bergelombang lagi. Apakah perencanaan atau memang kontraktor dan pengawasnya yang tidak becus,” kata Abidin, tokoh masyarakat Lamandau.
Menurutnya, hal tersebut sudah berulang kali terjadi. Jalan yang sebelumnya rusak dan berlubang, setelah ditambal, hanya beberapa hari sudah rusak kembali. Lokasi kerusakan juga hanya di titik yang lama.
Jika masalahnya adalah kendaraan yang melintas over kapasitas, mestinya penambalan lubang tidak menggunakan cara yang biasa. Harus dengan penanganan khusus agar tidak mudah rusak meski dilewati kendaraan berat, misalnya dicor beton.
Untuk meluapkan kekesalannya karena banyak korban yang kecelakaan setelah melintas jalan rusak tersebut, dia mengunggah video jalan rusak dan kejadian kecelakaan yang terjadi ke media sosial.
Dia juga mengirimkannya ke sejumlah wartawan dan pejabat. Dia melakukan itu agar ada perhatian dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat . Mengingat jalan tersebut jalur utama jalan lintas Kalteng-Kalbar.
”Padahal baru beberapa hari yang lalu pekerjaan itu selesai. Eh, sudah rusak lagi. Kemarin malam ada pengendara jatuh dan sekarang jatuh lagi,” ujarnya dengan kesal.
Menurutnya, aksi protesnya dilakukan sebagai bahan masukan agar pembangunan berjalan dengan baik dan mengutamakan kualitas, sehingga tidak terkesan asal jadi. Jika tidak ditindak lanjuti, dia tidak segan-segan menanam pisang di jalan yang rusak dan menjadi kubangan tersebut.
”Intinya, kami meminta agar pihak kontraktor bisa bekerja dengan baik. Jangan bekerja asal-asalan yang merugikan negara dan masyarakat, serta instansi terkait yang menanganinya agar bisa mengawasi dengan benar,” tandasnya. (mex/ign)