Peredaran Narkoba di Kotim Disebut Paling Subur di Kalteng

Jelang Pemilu, Pasokan Rawan Meningkat

ilustrasi pengedar narkoba
ilustrasi pengedar narkoba. (Faisal/Radar Sampit)

Lebih lanjut Nono mengatakan, menjelang tahapan pemilu dan akhir tahun, pasokan narkoba rawan meningkat. Jaringan barang haram itu memanfaatkan kelengahan petugas yang fokus pada pengamanan tahapan pemilu.

”Maka itu kami minta masyarakat sama-sama bantu kepolisian memberikan informasi dalam rangka memerangi peredaran narkoba. Kita cegah sedini mungkin,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Musnahkan Sabu

Sementara itu, Polres Kotim melakukan pemusnahan barang bukti sabu dengan berat mencapai 545,2 gram. Narkoba itu merupakan hasil operasi penangkapan yang melibatkan enam tersangka. Pemusnahan dilakukan di halaman Mapolres Kotim, Kamis (26/10).

Kapolres Kotim AKBP Sarpani mengatakan, operasi perang terhadap narkoba itu dilakukan berkat informasi dari masyarakat. ”Semua informasi tersebut telah kami tindak lanjuti, sehingga berhasil mengamankan enam tersangka beserta barang buktinya,” katanya.

Enam tersangka itu, yakni Agung Pamungkas dengan barang bukti 2,79 gram sabu, Yayan Hanggara dengan barang buktinya 2,40 gram sabu, Hadianor alias Enyok dengan barang bukti 24,86 gram. Kemudian, Beny Ardianto alias Beny dengan barang bukti 151,06 gram sabu, Misnan dengan barang buktinya 2,46 gram sabu, dan Aslahudin dengan barang bukti 31,34 gram sabu.

Baca Juga :  Mereka yang Merayakan Ditetapkannya Ketua KPK Firli Bahuri sebagai Tersangka

Dia menegaskan, pihaknya gencar memerangi narkoba. Hal itu dilakukan mengingat sebentar lagi akan dilaksanakan pesta demokrasi. Jangan sampai peredaran barang haram tersebut merusak dan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

”Kami tidak akan memberi toleransi sedikit pun dengan siapa saja yang terlibat dengan peredaran narkoba. Jika terbukti kedapatan menyimpan dan menjual, pelakunya pasti akan diamankan,” tegasnya. (daq/sir/ign)



Pos terkait