SAMPIT – Peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih sangat tinggi. Hal tersebut sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan karena berdampak bagi masa depan generasi penerus, sekaligus calon pemimpin mendatang. Karena itu, diperlukan tindakan nyata, baik dari pemerintah daerah maupun dari semua elemen masyarakat untuk bersama-sama memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Wakil Bupati Kotim Irawati sekaligus Ketua Badan Narkotika (BNK) Kotim mengatakan, Pemkab Kotim akan terus berupaya dan berkomitmen menanggulangi masalah penyalahgunaan narkotika.
”Salah satunya melalui program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) baik dalam hal pencegahan sosialisasi, pemetaan wilayah deteksi dini dengan tes urine,” katanya.
Deteksi ini dengan tes urine, lanjutnya, juga perlu dilakukan hingga menyasar ke semua pegawai pemerintahan. Baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun tenaga kontrak, sehingga seluruh aparatur di lingkungan Pemkab Kotim bebas dari penyalahgunaan narkotika.
Menurutnya, upaya dan komitmen tersebut hasilnya tidak akan optimal tanpa dukungan dari tokoh agama, masyarakat, adat, dan tokoh pemuda dengan menjaga dan meningkatkan koordinasi integrasi sinkronisasi dan sinergitas. Termasuk mewujudkan terbentuknya BNK Kotim.
Irawati menambahkan, penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda dan remaja tidak dapat dimungkiri. Oleh karena itu, penanggulangan narkoba menjadi tanggung jawab bersama, dimulai dari keluaraga, kemudian masyarakat dan pemerintah.
Pemkab Kotim, lanjutnya, memilih generasi milenial sebagai Duta Anti Narkotika agar dapat membantu melakukan sosialisasi P4GN dan kampanye perang terhadap narkoba, terutama kepada kaum muda. (yn/ign)