SAMPIT, radarsampit.com – Dalam rangka mendukung pemerintah mensukseskan program keluarga berencana dan pengendalian pertumbuhan penduduk, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit memberikan pelayanan KB gratis.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD dr Murjani Sampit dr Sutriso mengatakan pelayanan KB gratis diselenggarakan untuk memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia (World Contraception Day) yang jatuh pada 26 September 2023 lalu.
“Rumah sakit berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan rujukan yang paripurna dengan pelayanan terbaik, cepat dan kekinian. Pelayanan KB di rumah sakit tidak dikenakan biaya, gratis untuk para ibu yang masih dalam usia subur. Proses layanan KB, aman dan minim efek samping,” kata dr Sutriso.
Sebagaimana diketahui, alat kontrasepsi jangka panjang (MKJP) digunakan dengan tujuan untuk menunda, mejarangkan kehamilan jangka panjang yang meliputi alat kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device) atau masyarakat awam mengenalnya dengan KB spiral berbahan plastik dan berbentuk seperti huruf T yang dipasang di dalam rahim untuk mencegah kehamilan.
Adapula alat kontrasepsi implant atau susuk KB yang berbahan tabung plastik elastis berukuran kecil menyerupai korek api yang dimasukkan ke jaringan lemak pada lengan atas wanita. Dan, alat kontrasepsi kontap (kontrasepsi mantap) disebut mantap karena alat kontrasepsi jenis ini dapat mencegah kehamilan dalam jangka waktu lama (tidak terbatas). Berbeda halnya dengan, IUD yang efektif mencegah kehamilan selama 10 tahun dan implan hanya 3 tahun.
Dokter Spesialis Obgyn (kandungan) Elva Yonatan mengatakan pelayanan pemasangan alat kontrasepsi yang diberikan kali ini dilakukan dengan metode operasi wanita (MOW) atau tubektomi yang dikenal dengan kontrasepsi mantap.
Metode kontrasepsi ini dilakukan dengan cara pembedahan laparatomi (minilap) dengan mengiris kecil dinding perut kurang lebih 2-3 cm. Kemudian, dilanjutkan tindakan pengikatan dan pemotongan pada saluran telur (tuba fallopi) agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma.