Peringati Hari Kontrasepsi Sedunia, RSUD dr Murjani Sampit Berikan Pelayanan KB Gratis

rsud murjani
PELAYANAN KB : Tenaga kesehatan di RSUD dr Murjani Sampit menunjukkan wajah senangnya setelah selesai melayani pasien yang melakukan pemasangan kontrasepsi dengan metode operasi wanita (MOW) di ruang operasi, RSUD dr Murjani Sampit, Rabu (4/10/2023). (Istimewa/Radar Sampit)

“Pelayanan kontrasepsi ada yang jangka panjang seperti IUD, implant dan MOW. Ada juga kontrasepsi jangka pendek seperti penggunaan suntik KB dan pil KB. Pada pelayanan kali ini, pasien kami berikan edukasi dan penanganan kontrasepsi MOW menggunakan laparoskopi (proses bedah dibagian perut tanpa harus membuat sayatan besar), setelah dioperasi kami pasang cincin dibagian tuba falopi (tempat pertemuan sel telur dengan sperma) untuk mencegah terjadinya pembuahan atau kehamilan,” kata dr Elva Yonatan Sp Obgyn yang bertugas di RSUD dr Murjani Sampit.

Layanan MOW sudah berjalan selama empat tahun di RSUD dr Murjani Sampit. Proses pelayanan operasi berlangsug cepat sekitar 15-30 menit dan sangat minim efek samping.

Bacaan Lainnya

“Hari ini yang dilayani ada 13 pasien, dua pasiennya tidak memenuhi syarat, sehingga hanya 11 pasien yang dilayani MOW. Proses operasi tidak memerlukan waktu lama, jam 12 siang pelayanan operasi selesai. Semua pasien yang dioperasi diperbolehkan langsung pulang, karena ini hanya operasi kecil dan minim risiko,” ujarnya.

Baca Juga :  Bupati Kotim Serahkan Santunan dari BPJamsostek Kepada Ahli Waris

Elva menjelaskan penggunaan metode operasi wanita (MOW) sangat minim efek samping. Pasien tidak perlu khawatir setelah dilakukan Mow menjadi gemuk atau siklus haid tidak teratur, karena hal itu jarang terjadi.

“MOW termasuk kontrasepsi jangka panjang yang non hormonal, beda dengan alat kontrasepsi jangka pendek. Efek sampingnya pada saat operasi saja, bisa infeksi karena terkena organ lain yang mengakibatkan perdarahan tetapi itu jarang terjadi atau bisa terjadi apabila pengaruh obat anastesinya hilang, pasien merasa nyeri sedikit pada bagian yang disayat (dioperasi),” katanya.

Elva mengatakan edukasi tentang penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang sangat penting diketahui para ibu di Indonesia khususnya di Kabupaten Kotim. Pasalnya, ia mengakui minat pasien untuk melakukan kontrasepsi jangka panjang masih minim.

“Pelayanan MOW ini gratis tidak dikenakan biaya, karena rumah sakit sudah bekerjasama dengan BKKBN. Hanya saja memang jarang pasien saya yang mau pasang kontrasepsi dengan metode operasi wanita (MOW), kebanyakan mereka memilih kontrasepsi jangka pendek dengan suntik kb setiap tiga bulan dan minum pil KB rutin dan ada juga yang memilih kontrasepsi IUD,” katanya.



Pos terkait