”Kenapa harus sopirnya yang meminta maaf? Dia tidak salah dan sudah melakukan hal yang benar untuk berusaha menyelamatkan nyawa orang,” kata Wawan, salah seorang warga Sampit.
Sebagian besar warga menduga sopir tersebut mendapat tekanan dari sejumlah pihak, sehingga terpaksa harus membuat video klarifikasi.
Kehebohan itu juga direspons pihak RSUD dr Murjani Sampit. Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit Sutriso mengatakan, pasien yang dibawa di ambulans itu berusia lanjut, namun bukan tergolong pasien kritis alias kategori gawat darurat.
”Pasien datang dengan keluhan pusing dan kepala seperti berputar. Saat diperiksa di awal memang tekanan darahnya tinggi di atas 150. Mengalami hipertensi dan langsung segera ditangani di IGD,” kata Sutriso, Kamis (27/6/2024).
Setelah ditangani intensif, pasien diperbolehkan pulang di hari yang sama dan disarankan kontrol ke poliklinik rawat jalan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
”Pasien menjalani masa observasi selama beberapa jam di IGD. Masuknya siang dan langsung mendapatkan perawatan, sorenya alhamdulillah kondisi kesehatannya membaik dan diperbolehkan pulang,” kata Sutriso.
Sutriso mengatakan, pihaknya telah melakukan antisipasi dan menyiagakan satuan pengamanan (satpam) di gerbang RSUD dr Murjani.
”Saya sudah instruksikan satpam agar berjaga. Biasanya ada kendaraan motor dan mobil yang parkir sembarang di depan pagar rumah sakit, sudah saya minta agar disterilkan. Karena situasinya masyarakat yang datang begitu ramai, sehingga gerbang masuk dipenuhi masyarakat yang ingin menanti kehadiran Pak Presiden,” katanya. (daq/hgn/ign)