Perketat Prokes Cegah Varian Omicron Masuk Kobar

Perketat Prokes Cegah Varian Omicron Masuk Kobar
YUSTISI: Operasi Yustisi protokol kembali digalakkan, nampak tim yustisi sedang melaksanakan giat di Bundaran Gentong, SMA 2 Pangkalan Bun, Sabtu (18/12). (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Kabupaten Kotawaringin Barat berpotensi besar menjadi pintu masuknya Coronavirus Disease varian baru Omicron bagi Provinsi Kalimantan Tengah. Pasalnya wilayah ini menjadi pintu masuk dari berbagai daerah di Nusantara.

Diketahui Kabupaten Kotawaringin Barat menjadi pintu masuk baik dari jalur udara melalui aktivitas penerbangan di Bandara Iskandar Pangkalan Bun, melalui jalur laut di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai serta dari darat baik dari Kabupaten Kotim, Palangka Raya maupun Banjarmasin serta jalur Lamandau, Sukamara dan Kalimantan Barat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat, Jhonferi Sidabalok mengakui untuk kabupaten Kobar, memang berpotensi besar karena adanya jalur udara, laut serta darat.

“Artinya memang pengawasan terhadap para pelaku perjalanan harus diperhatikan betul-betul, baik udara, laut dan darat,” terangnya, Sabtu (18/12).

Ia mengakui bahwa landainya kasus penyebaran Covid-19 di Kobar membuat masyarakat abai terhadap penerapan protokol kesehatan, bahkan banyak ditemui dikerumunan warga tidak mengenakan masker. “Ini yang harus digalakkan kembali agar masyarakat tidak abai dan disiplin melaksanakan prokes,” imbaunya.

Baca Juga :  Hari Tenang Pemilu, Ternyata di Pangkalan Bun Masih Banyak APK Belum Dicopot

Disebutkannya bahwa virus Covid-19 varian Omicron yang menjadi varian baru mempunyai potensi untuk menjadi ancaman gelombang ketiga, terlebih saat ini terdeteksi sudah masuk ke Indonesia.

Dijelaskannya bahwa virus dengan varian baru tersebut dilaporkan memiliki virulensi atau daya tular yang lebih cepat dari virus Covid-19 sebelumnya.

Untuk itu, diharapkan kepada masyarakat agar tidak abai dan tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Karena cara itulah yg paling efektif sejauh ini guna memutus mata rantai penularan dan bagian dari upaya untuk mencegah penularan bagi individu.

“Vaksin masih menjadi pilihan utama untuk membentengi individu dari penyebaran Covid-19, dan saat ini di Kobar sudah mencapai 87 persen termasuk lansia,” pungkasnya. (tyo/sla)

 

 



Pos terkait