Persemaian Mentawir yang Menyuplai Kebutuhan Rehabilitasi Hutan IKN

Didominasi Tanaman Langka dan Endemik

persemaian
PERSEMAIAN: Geliat Persemaian Mentawir di Desa Sepaku, PPU, tak hanya berkontribusi pada rehabilitasi hutan dan lahan kritis, tetapi juga meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar yang diperkejakan.

Tidak hanya IKN, persemaian Mentawir akan mendukung penghijauan kembali Pulau Kalimantan. Mulai kawasan reklamasi bekas tambang hingga lahan-lahan kritis.

DINA ANGELINA, Penajam Paser Utara | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

SEJAK kick off pembangunan pada 18 Mei 2022, progres pekerjaan Persemaian Mentawir di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), kini sudah mencapai 90 persen. Bahkan, produksi bibit tanaman dari lokasi ini telah disebar untuk kebutuhan rehabilitasi hutan dan lahan Ibu Kota Nusantara (IKN). Pun bagi masyarakat Kaltim dan Kaltara. Persemaian Mentawir berdiri di atas lahan seluas 120 hektare. Selain persemaian, area ini dilengkapi sarana-prasarana seluas 16 hektare, dan embung 7 hektare.

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Mahakam Berau Rintan Nilaywati mengungkapkan, melihat progres pembangunan, maka saat ini tinggal tahapan finishing. Dalam pembangunan Persemaian Mentawir, pihaknya bekerja sama dengan Indo Tambangraya Megah (ITM) melalui skema public private partnership.

Baca Juga :  Paskibraka Muslimah 'Dipaksa' Lepas Jilbab saat Bertugas di IKN Tuai Kecaman

Sedangkan embung dibangun BWS Kalimantan IV di bawah Kementerian PUPR. “Ada juga pembangunan yang didanai APBN dari BPDAS Mahakam Berau,” katanya.

Rintan menjelaskan, sarana-prasarana yang sudah dibangun, antara lain gerbang utama, gazebo, plaza, kantor, persemaian transit. Selanjutnya production house area, mother plant house area, germination house area, dan acclimatization house area.

Termasuk mes karyawan, intake, tangki air, dan sebagainya. “Kemudian embung akan suplai air di persemaian,” sebutnya. Persemaian Mentawir yang berlokasi Desa Sepaku, memproduksi tiga jenis tanaman. Seperti kayu-kayuan, buah-buahan, dan tanaman estetika.

Untuk jenis kayu misalnya. Didominasi meranti, nyamplung, kapur, gaharu yang merupakan tanaman endemik Kalimantan. Sedangkan untuk jenis buah-buahan, ada nangka, cempedak, durian, alpukat.

Sementara itu, tanaman estetik seperti tabebuya, pucuk merah, dan flamboyan. “Kami suplai untuk masyarakat Kaltim dan Kaltara yang masuk wilayah kerja BPDAS Mahakam Berau,” ujarnya. Dia bercerita, kapasitas produksi bibit di Persemaian Mentawir mencapai 15 juta batang per tahun. Saat ini, sudah memproduksi bibit sebanyak 3 juta batang. “Kami sudah distribusi untuk memenuhi kebutuhan rehabilitasi hutan dan lahan di IKN,” imbuhnya.



Pos terkait