Persempit Ruang Pengacau Pilkada di Kalteng, Polri dan TNI Latihan Redam Situasi

polisi latihan
LATIHAN: Polda Kalteng menggelar latihan sispamkota bersama TNI di GOR Serbaguna, Jalan Tjilik Riwut km 5, Kota Palangka Raya, Kamis (5/9/2024).

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Pelaksanaan pemilihan kepala daerah yang aman dan damai di Kalimantan Tengah jadi harga mati. Aparat penegak hukum berupaya mempersempit ruang pengacau keamanan. Latihan penanganan situasi intens dilakukan aparat. Kali ini gabungan antara TNI dan Polri.

Persiapan pengamanan tahun ini lebih dimatangkan dibandingkan pilkada sebelumnya. Hal tersebut disebabkan pesta demokrasi serentak dilaksanakan. Eskalasi politik bakal terus meningkat sampai pencoblosan. Ini mengingat masing-masing kandidat memiliki massa yang besar.

Bacaan Lainnya

Dalam Pilkada Kalteng, misalnya, empat kandidat yang akan bertarung, yakni Agustiar-Edy Pratowo, Abdul Razak-Sri Suwanto, Nadalsyah-Supian Hadi, dan Willy M Yoseph-Habib Said Ismail, merupakan tokoh dan pentolan politikus yang dinilai memiliki kekuatan, baik finansial hingga basis massa yang berimbang.

Sebagian besar kandidat merupakan mantan pemimpin daerah. Mereka juga dihormati di kalangan masyarakat adat hingga elite partai politik. Situasi yang sama juga terjadi pada pilkada tingkat kabupaten/kota. Pertarungan politik memperebutkan kursi kepemimpinan yang sengit terjadi di semua daerah.

Baca Juga :  Polres Kotim Siagakan Ratusan Anggota untuk Amankan Pendaftaran Pilkada

Pantauan Radar Sampit, situasi kamtibmas sejauh ini relatif stabil. Belum terlihat gesekan yang berpotensi menimbulkan konflik terbuka. Masing-masing pendukung fokus membanggakan jagoannya masing-masing melalui rekam jejak hingga suksesi pembangunan daerah ke depan.

Meski demikian, di media sosial, berbagai tingkah polah dan gerakan kandidat maupun timnya jadi sorotan warganet. Kejanggalan yang muncul bisa jadi bahan serangan untuk kandidat lawan.

Sebagai contoh, munculnya hasil survei salah satu bakal paslon langsung dikoreksi warganet karena dinilai ada kejanggalan pada tanggal survei yang tak sejalan dengan kemunculan bakal calon. Meski demikian, situasi jagat maya masih kondusif. Media sosial juga jadi salah satu perhatian aparat untuk menjaga situasi tetap aman.

Potensi gesekan yang bisa berujung kisruh pilkada jadi perhatian serius aparat keamanan. Radar Sampit mencatat semua polres di Kalteng menggelar simulasi sistem pengamanan kota (sispamkota) yang menampilkan situasi rusuh pilkada dan cara petugas menanganinya.



Pos terkait