Persiapan Kalteng Menggelar Kejuaraan Dunia Balap Sepeda Gunung

Treknya Lebih Menantang, Pesepeda 60 Negara akan Kumpul di Palangka Raya

UCI MTB
SIAP DIGELAR: Arena kejuaraan dunia balap sepeda gunung UCI MTB Eliminator World Championship 2023 yang akan digelar 12 November mendatang di Palangka Raya. (DODI/RADAR SAMPIT)

Radarsampit.com – Kejuaraan dunia balap sepeda gunung Union Cyliste Internationale (UCI) Mountain Bike (MTB) Eliminator World Championship 2023 akan digelar 12 November 2023 mendatang di Palangka Raya. Pesepeda dari 60 negara dipastikan akan mengikuti kejuaraan tersebut.

Kalteng kembali dipercaya menggelar event tingkat dunia. Kejuaraan balap sepeda gunung internasional yang sukses sebelumnya, bakal kembali digelar di Kota Palangka Raya. Sejumlah persiapan telah dilakukan menyambut event besar tersebut.

Bacaan Lainnya
rahmad nasution hamka
Rahmad Nasution Hamka

Ketua Harian Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Kalteng, Rahmad Nasution Hamka mengatakan, persiapan kegiatan tersebut sudah matang. Sirkuit dan hal lainnya disiapkan jauh hari. ”Persiapan sudah matang. Hanya tinggal menunggu supervisi PB ISSI Pusat melakukan pengecekan sirkuit dalam waktu dekat ini. Setelah pengecekan, maka kegiatan dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan,” kata Rahmat, Minggu (5/11/2023).

Baca Juga :  Pelamar PPPK Guru di Kotim Membeludak

Dia menuturkan, lintasan juga ada sedikit perubahan dibandingkan gelaran tahun lalu, terutama soal trek. ”Kita patut berbangga, karena kegiatan ini menjadi pertama kalinya di wilayah Asia yang diikuti 60 negara. Indonesia juga dilibatkan dalam kegiatan ini,” katanya.

Rahmat melanjutkan, secara umum lintasan sudah siap. Arena lintasan ada perubahan, agak sedikit diperpanjang untuk trek lurusnya. Tahun lalu, track lurus lebih sedikit dan banyak belokan.

”Ada perbedaan lintasan. Kalau kemarin itu World Cup Seri. Kalau ini Championship Kejuaraan Dunia. Kalau sebelumnya mengumpulkan poin, sehingga dalam seri ini adalah turnamen kejuaraan dunia,” ujarnya.

Dia menambahkan, sebagian atlet sudah berdatangan. Kedatangan mereka lebih awal tentunya untuk kepentingan mencoba sirkuit yang akan dilombakan. Selain itu, sekaligus menikmati wisata serta beradaptasi dengan cuaca di Kota Palangka Raya, karena agak berbeda dengan sejumlah negara lainnya.

”Lintasan milik kita ini adalah lintasan yang sangat menantang dan tidak pernah ada di dunia. Maka dari itu mereka mau datang lebih awal untuk beradaptasi dengan sirkuit tersebut,” katanya.



Pos terkait