Pertama di Indonesia, Inovasi Easy On – UGS PLN UID Kalselteng Permudah Pengusaha Tingkatkan Produktivitas

PLN Easy On
Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Kalselteng, Agus Tri Suardi saat menjelaskan Layanan Easy On - UGS.

BANJARBARU, radarsampit.com – PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) terus mendukung kemajuan industri di wilayahnya dengan inovasi terbaru layanan Easy On menggunakan Unit Gardu Spesial (UGS).

Terobosan ini pertama kali diaplikasikan oleh CV Habibi, perusahaan Stone Crusher di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dan menjadi yang pertama di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Layanan Easy On – UGS merupakan solusi komprehensif dari PLN yang memudahkan penyambungan listrik bagi pelanggan industri. Dalam layanan ini, PLN mengurus segala kebutuhan kelistrikan mulai dari pembangunan instalasi milik pelanggan (IML), pengurusan NIDI & SLO, hingga penyediaan Transformator distribusi dan Power House.

Dengan skema sewa, perusahaan tidak perlu investasi besar untuk infrastruktur listrik, karena PLN menyediakannya secara lengkap.

Baca Juga :  BPS: 29 Juta Penduduk Indonesia Adalah Lansia

General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki, mengungkapkan kebanggaannya atas peluncuran ini yang menjadi terobosan besar di sektor kelistrikan industri.

pln easy on
Manajamen PLN UID Kalselteng yang diwakili oleh Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Kalselteng, Agus Tri Suardi (empat dari kiri), Direktur CV Habibi Zainal (topi putih), Manager PLN UP3 Banjarmasin Vicky Reandry Faradian (tengah) dan Tim PLN, sesaat setelah penyalaan pertama layanan Easy On menggunakan Unit Gardu Spesial (UGS) di site CV Habibi dengan berlatar belakang bangunan gardu distribusi yang kesemuanya di bangun oleh PLN Group.

“Kami bangga CV Habibi menjadi yang pertama memanfaatkan layanan ini di Indonesia. Ini langkah nyata komitmen PLN dalam mendukung pertumbuhan industri lokal,” tutur Syauki.

Syauki juga menyoroti bahwa listrik PLN lebih murah dan ramah lingkungan dibandingkan genset, membantu industri mendukung program Net Zero Emission 2060.

“Ini memberikan keuntungan efisiensi biaya operasional sekaligus mendukung program hijau pemerintah,” tambahnya.

Dalam skema ini, beban modal untuk pembangunan infrastruktur listrik seperti gardu dan instalasi beralih menjadi biaya operasional rutin, sehingga perusahaan dapat fokus pada pengembangan bisnis tanpa investasi besar.



Pos terkait