Petani Teluk Pulai Panen Padi Varietas Lokal

petani
Salah seorang petani Desa Teluk Pulai, Kecamatan Kumai saat mengangkut hasil panen padi varietas lokal, belum lama ini. (istimewa)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Petani Desa Teluk Pulai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), berhasil mengembangkan padi varietas lokal. Keberhasilan petani di pesisir Kumai tersebut dibuktikan dengan panen raya.

Lahan seluas 30 hektare terbentang tanaman yang menguning, menandakan padi sudah memasuki masa panen. Adapun jenis padi yang banyak ditanam petani yakni jenis tampui dan padi unggul yang menghasilkan beras pulen.

Bacaan Lainnya

Keberhasilan panen tahun ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara petani, pemerintah desa, dan stakeholder terkait, dalam upaya menjaga ketahanan pangan desa. Maka tak heran jika Desa Teluk Pulai menjadi salah satu desa lumbung padi Kumai dan Kobar.

“Alhamdulillah, untuk program ketahanan pangan tahun anggaran 2023 kemarin kurang lebih 30 hektare yang terbuka. Saat ini kami masih mengembangkan padi varian tampui karena sudah mulai langka di sini,” ujar Kepala Desa Teluk Pulai Herliyus Christian.

Baca Juga :  Arus Balik di Pelabuhan Kumai Didominasi Mahasiswa dan Pelajar

Pemerintah desa memberikan dukungan penuh terhadap para petani untuk bersama-sama mengembangkan varietas lokal, dan hasilnya kini terlihat dengan jelas. Diharapkan, hal ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk memperkuat sektor pertanian lokal mereka.

“Kemarin dari desa kita bantu dana Rp 1,8 juta per hektare untuk pembukaan lahan pertanian, sisanya swadaya masyarakat. Kita juga bantu pupuk, herbisida, pestisida hama, bibit padi dan alat potong rumput serta alat semprot,” terang dia.

Tak hanya itu, dia juga berharap apa yang dilakukan petani di desanya mampu membangkitkan semangat petani padi di desa lain yang ada di Kobar.

Dengan begitu, ketahanan pangan daerah tetap terjaga, dan tidak terlalu bergantung dengan hasil panen daerah lain.

“Yang jelas meningkatkan minat para masyarakat untuk bertani kembali di tengah gempuran kebun sawit, apa lagi sekarang banyak lahan pertanian yang dialihfungsikan,” ujarnya.

Dia menekankan bahwa lahan 100 hektare khusus untuk bertani dan memanfaatkan anggaran program ketahanan pangan dana desa. Hasil dari panen seluruhnya untuk petani.



Pos terkait