SAMPIT, radarsampit.com – Mendekati masa pendaftaran Pilkada Kotim, petahana Bupati Kotim Halikinnor terus menjadi sasaran isu liar. Kabar perpecahannya dengan Irawati hingga langkah politiknya yang disebut-sebut akan meninggalkan PDIP, terus berseliweran memanaskan suhu politik.
Kabar bakal merapatnya Halikinnor ke partai lain, yakni Gerindra dan PKB sebagai perahu untuk maju Pilkada Kotim, membuat jajaran pengurus PDIP langsung turun tangan.
Sekretaris DPC PDIP Kotim Alexius Esliter membantah isu tersebut. Dia memastikan Halikinnor akan maju ke pilkada Kotim melalui PDI Perjuangan.
”Itu hanya rumor beredar yang sengaja diembuskan dan perlu diketahui, saya sudah mengonfirmasi hal ini kepada yang bersangkutan (Halikinnor, Red) dan yang bersangkutan menegaskan PDIP merupakan perahu di pilkada nantinya,” kata Alexius, Kamis (11/7).
Alexius menegaskan, kabar kepindahan Halikinnor ke partai lain tak masuk dalam kalkulasi politik mereka. Sebab, di satu sisi PDIP akan memprioritaskan untuk mengusung kadernya.
Apalagi Halikinnor merupakan calon petahana yang secara aturan partai akan mendapatkan kemudahan jika maju kembali.
Selain itu, lanjut Alexius, saat ini putra Halikinnor ada di PDIP dan sebagai salah satu caleg pemenang pemilu yang akan dilantik sebulan lagi.
”Artinya, rumor atau isu-isu terkait itu tidaklah berdasar, karena saya sendiri langsung mengonfirmasinya,” katanya.
Alexius menegaskan, PDIP memang besar kemungkinan masih menduetkan pasangan Halikinnor-Irawati dalam pilkada nanti.
Kalaupun berubah, kemungkinan posisi wakil akan ditempatkan wajah baru. Semua kader PDIP dinilai punya peluang untuk mendampingi Halikinnor.
”Inilah istimewanya PDIP saat ini. Semua kader berpeluang maju dan perlu diingat lagi, bahwasanya PDIP bisa mengusung calon sendiri, karena jumlah perolehan kursi PDIP di pileg lalu ada sepuluh kursi, sementara syarat minimal hanya delapan kursi,” tegasnya.
Disinggung mengenai keretakan Halikinnor-Irawati, Alexius mengatakan, hal itu hanya sekadar dinamika politik. Dia menegaskan akhirnya nanti akan kembali menyatu di bawah komando PDIP. (ang/ign)