Ia juga kebingungan dengan masalah jaringan internet tidak hanya terjadi pada pagi hingga siang bahkan tengah malam pun jaringan internet masih down.
“Kami juga terbebani setiap hari dengan masalah jaringan ini. Kalau pagi sampai siang lelet mungkin wajar karena digunakan bersamaan, ini sampai jam 12 malam pun lelet,” ujarnya.
Jaringan internet yang tidak stabil sangat mempengaruhi layanan terhadap pasien dan termasuk pelaporan input data pasien.
“Ini ditangan saya ada data pasien yang harus saya input, jaringan internet belum bisa diakses. Masalah jaringan internet ini kalau tidak segera diatasi tidak hanya mempengaruhi kepuasan layanan pasien tetapi juga mempengaruhi mental dokter,” ujarnya.
Ia pun menerima kritikan dari masyarakat terhadap layanan di RSUD dr Murjani Sampit.
“Komplain dari masyarakat itu harus kita terima, hadapi dan jelaskan apa adanya. Kami juga manusia yang punya batas kemampuan layanan. Kalau semua pasien mau diterima, layanan bisa sampai malam, sementara dokter-dokter kami juga ada yang buka praktik dari sore sampai malam, besok pagi harus menjalani rutinitas melayani pasien di rumah sakit,” ujarnya.
Franky menyadari masyarakat Kotim menaruh harapan besar terhadap RSUD dr Murjani Sampit.
“Karena rumah sakit ini satu-satunya di Kota Sampit, sehingga wajar saja masyarakat menaruh harapan terlalu besar. Kami akan terus berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat, mudah-mudahan kerjasa keras kami ini dapat membawa kebaikan untuk masyarakat,” tandasnya. (hgn)
