PLN Beberkan Program Prioritas Menuju Net Zero Emissions 2060

pln 1
Direktur Manajemen Risiko PLN, Suroso Isnandar membeberkan sejumlah upaya strategis yang dilakukan dalam agenda transisi energi di Tanah Air untuk mencapai Net Zero Emissions di tahun 2060 dalam agenda media briefing bertema 'Electrifying The Future: Strategi Hijau untuk Akselerasi Net Zero Emissions' yang digelar di Jakarta pada Selasa (17/9).

“Di samping itu, PLN menargetkan penambahan kapasitas pembangkit berbasis EBT sebesar 66.000 MW hingga tahun 2040. Pengembangan energi terbarukan ini meliputi tenaga surya, angin, panas bumi, dan biomassa, yang diharapkan mampu menggantikan peran energi fosil dalam jangka panjang,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari langkah transisi energi, PLN juga telah menerapkan co-firing di 46 PLTU, dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan substitusi batu bara. Inisiatif ini akan diperluas menjadi 52 PLTU pada tahun 2025.

Bacaan Lainnya

Suroso melanjutkan, PLN akan memulai perdagangan karbon di 55 PLTU melalui mekanisme carbon trading. Selain itu, PLN telah mengeluarkan inovasi produk hijau melalui layanan Renewable Energy Certificate (REC). Langkah ini bertujuan untuk mendorong pengurangan emisi karbon secara efektif di sektor energi.

“Di masa depan, PLN juga akan mempercepat pembangunan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dengan kapasitas besar, seperti tenaga surya, tenaga air, dan tenaga angin,” tambahnya.

Baca Juga :  Beli BBM Bersubsidi Bakal Pakai Aplikasi

Dalam kesempatan yang sama, Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Abra Talattov menilai peran penting PLN dalam mempercepat transisi energi dari pembangkit berbasis fosil ke energi terbarukan.

“Melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), Indonesia menargetkan penambahan sekitar 51% pembangkit listrik akan berasal dari energi terbarukan pada tahun 2030. Ini adalah langkah yang sangat progresif menuju masa depan yang lebih hijau,” katanya.

Tak hanya itu, kata dia REC yang ditawarkan oleh PLN menjadi solusi bagi industri yang ingin beralih ke energi bersih. Menurutnya, berbagai langkah hijau PLN tersebut tidak hanya berdampak ke lingkungan, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja baru serta mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Investasi hijau dapat membuka peluang kerja formal yang berkualitas, mendukung kelas menengah, serta memperkuat ekonomi menuju Indonesia Emas 2045. Ini adalah kontribusi penting bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (*)



Pos terkait