SUKAMARA – Masalah kelistrikan masih menjadi persoalan klasik. Beberapa desa di Kabupaten Sukamara masih mengandalkan listrik desa, sehingga jam menyala tidak bisa 24 jam penuh. Misalnya di Desa Sungai Baru dan Desa Pulau Nibung, Kecamatan Jelai. Mereka terpaksa menggunakan genset mandiri.
“Listrik menyala dari pukul 5.30 sore hingga 10 malam karena masih menggunakan listrik desa. Kami berharap listrik PLN bisa masuk ke desa kami,” ujar Isur, salah seorang warga setempat.
Sementara itu dari pantauan di lapangan, aliran listrik PLN di wilayah pesisir Sukamara baru terhubung hingga Desa Sungai Raja, Kecamatan Jelai. Bupati Sukamara Windu Subagio menyatakan pemerintah daerah akan terus berupaya agar sambungan PLN tembus ke desa lainnya di wilayah pesisir.
“Dari hasil koordinasi pemerintah daerah dengan pihak PLN bahwa akan dilaksanakan program penyambungan jaringan,” ujar Windu Subagio saat bertatap muka dengan warga pesisir bulan Maret lalu.
Begitu pula dengan sambungan jaringan listrik ke Dusun Taruntum, Desa Sungai Pasir, Kecamatan Pantai Lunci. Rencana pada tahun 2020 tadi tak bisa terealisasi. Pasalnya anggaran PLN terdampak refocusing anggaran.
“Saya sudah menyurati pihak PLN dan sudah dijawab. Pihak PLN tidak bisa melaksanakan pemasangan jaringan karena anggaran mereka direfocusing,” jelas Windu Subagio saat itu.(fzr/sla)
