Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly menuturkan, penghargaan ini diperoleh karena PLN dinilai mampu mengelola pendanaan
ADB dengan luar biasa, termasuk dalam mengimplementasikan aspek perlindungan lingkungan dan sosial. PLN menerima pendanaan sebesar USD 1,2 miliar dari ADB untuk dua program Result-Based Lending (RBL) yang sedang dalam tahap implementasi, yaitu Sustainable Energy Access in Eastern Indonesia Electricity Grid Development Program (Phase 2) dan Sustainable and Reliable Energy Access Program (SREAP) Western and Central Java.
Sinthya juga menambahkan, implementasi perlindungan lingkungan dan sosial ini sesuai dengan kerangka kerja Environmental, Social and Governance (ESG) untuk memberikan pemerataan akses kelistrikan di seluruh penjuru Indonesia. Langkah ini dilakukan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemanfaatan listrik sebagai pendorong aktivitas ekonomi.
Selain itu, pendanaan tersebut akan membantu meningkatkan akses ke layanan energi berkelanjutan dan berkontribusi terhadap transisi energi serta mitigasi perubahan iklim.
“Alhamdulilah PLN dinilai berhasil mengelola pendanaan ADB ini dengan merealisasikan proyek energi berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak,” pungkas Sinthya. (*)