“Hingga kini, dari 2.016 desa yang ada di Kalimantan Selatan, 2.001 desa sudah menikmati listrik PLN. Kami optimis pada 2027 nanti tak hanya di Kalsel, namun seluruh desa di Kalselteng akan tersambung listrik dari PLN,” tambah Syauki.
Selain keandalan sistem kelistrikan, potensi besar Kalimantan Selatan dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) turut menjadi pembahasan. Beberapa sumber daya EBT seperti energi surya, hidro, dan biomassa dinilai memiliki prospek kuat untuk dikembangkan sebagai pembangkit ramah lingkungan.
Kepala Dinas ESDM Kalimantan Selatan, Isharwanto, menyambut baik kolaborasi ini.
“Kami sangat mengapresiasi upaya PLN dalam mendorong elektrifikasi di Kalimantan Selatan, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Dengan sinergi yang kuat ini, kami optimis dapat mewujudkan pemerataan energi dan eksplorasi sumber energi terbarukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah Kalimantan Selatan,” ujar Isharwanto.
Melalui kolaborasi ini, PLN UID Kalselteng berharap dapat menjadikan Kalimantan Selatan sebagai contoh sukses pemerataan energi listrik, sekaligus berperan aktif dalam inisiatif nasional mengurangi emisi karbon melalui pemanfaatan energi terbarukan.
Diakhir kegiatan, manajemen PLN yang dipimpin oleg General Manager Ahmad Syauki melakukan foto bersama Kepala ESDM Provinsi Kalimantan Selatan, sekaligus memberikan cendera mata berupa plakat PLN Mobile. PLN Mobile hadir sebagai solusi praktis untuk memudahkan berbagai kebutuhan kelistrikan pelanggan.
Aplikasi ini memungkinkan pelanggan memantau tagihan listrik, membeli token prabayar, dan mengakses fitur Catat Meter Mandiri bagi pengguna pascabayar untuk mengontrol konsumsi energi secara mandiri dan akurat. Melalui layanan pengaduan 24/7, PLN Mobile juga menyediakan dukungan cepat dalam menangani keluhan atau gangguan listrik, menjadikan layanan kelistrikan lebih mudah dijangkau dan transparan kapan saja, dimana saja.