Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit Berganti

sertijab murjani
SERTIJAB : Penandatanganan serah terima jabatan antara dr Sutriso kepada dr Yulia sebagai Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit yang baru, Senin (2/9). HENY/RADAR SAMPIT 

SAMPIT, radarsampit.com – Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur Halikinnor memberikan tantangan kepada pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD dr Murjani Sampit yang baru, untuk terus berinovasi memberikan layanan kesehatan yang lebih baik lagi.

Hal itu diungkapkan,Halikinnor saat menghadiri acara serah terima jabatan dr Sutriso Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit dengan masa tugas sejak 2021 hingga 31 Agustus 2024, kepada dr Yulia Nofiany yang baru mulai bertugas per 1 September 2024.

Bacaan Lainnya

“Hari ini kita bersama-sama menyaksikan serah terima jabatan dari dr Sutriso kepada dr Yulia Nofiany yang sejak per 1 September 2024 mulai bertugas sebagai Plt Direktur RSUD yang baru. Saya berharap dibawah kepemimpinan beliau, rumah sakit ini dapat terus berinovasi memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi,” kata Halikinnor, saat memberikan sambutanya dalam acara Sertijab di Aula Penunjang Lantai II RSUD dr Murjani Sampot, Senin (2/9/2024).

Baca Juga :  Pakai Kebaya, GOW Kotim Bagikan 1.500 Paket Takjil

Tantangan berat menjadi Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit akan dihadapi dr Yulia. Namun, ia yakin dengan pengalaman dan kemampuannya, dr Yulia mampu memimpin RSUD dr Murjani Sampit dengan lebih baik.

“Saya sudah membaca rekam jejak karir Bu dr Yulia dari bawah. Makanya saya berani dan tidak ragu menunjuk seorang perempuan. Karena seorang perempuan juga tidak kalah dengan laki-laki,” ucapnya.

“Karenanya, saya mengajak seluruh pegawai rumah sakit untuk mendukung penuh Bu Yulia dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Karena, kerjasama yang baik akan sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan kedepan agar terus memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan menjadikan rumah sakit ini lebih maju lagi,” tambahnya.

Halikinnor mengingatkan bahwa jabatan sebagai Plt akan dievaluasi minimal setiap tiga bulan sekali. Namun, ia mengaku tak mudah menentukan dan memilih sosok pejabat yang mampu mengisi jabatan sebagai Plt.

“Jabatan Plt itu sebenarnya dievaluasi setiap tiga bulan sekali, tetapi saya tutup mata, tutup telinga. Karena, tidak mudah menjabat sebagai direktur rumah sakit yang tidak lepas kaitannya dengan layanan publik. Kita ketahui urusan kesehatan tidak bisa ditunda-tunda,” katanya.



Pos terkait