PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Pohon Cemara berukuran raksasa di halaman Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Jalan Sutan Syahrir tumbang, Selasa (4/10) pukul 10.45 WIB.
Tumbangnya pohon di kawasan perkantoran Pemerintah Kabupaten Kobar itu menimbulkan suara yang keras dan mengagetkan anggota PWI dan para ASN yang sedang bekerja.
Akibatnya akses Jalan Sutan Syahrir dan Jalan Padat Karya tertutup. Para pengguna jalan terpaksa putar balik. Satu tiang Telkom juga terlihat patah akibat tertimpa pohon tersebut.
Belasan personel dari TRC BPBD Kobar, Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, Tagana, anggota PWI, bahu membahu menyingkirkan dahan-dahan dan batang pohon yang dipotong menggunakan gergaji mesin.
Personel yang diterjunkan cukup banyak mengingat pohon tua tersebut berukuran besar, sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk mengevakuasinya.
Pohon tumbang tersebut nyaris saja menimpa salah satu pengendara yang merupakan ASN di pemkab Kobar.
“Terlambat dua detik saja, saya tertimpa pohon itu, saya sudah mendengar ada suara kretek-kretek dari pohon itu saat melintas,” kata Ade.
Pohon cemara itu juga menimpa kabel optik Telkom dan PLN, akibatnya pelayanan sejumlah SOPD terganggu karena listrik dan internet putus. Salah satu dinas yang terimbas yakni Dina Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
“Bukan hanya dampak pelayanan dokumen kependudukan yang terhenti karena listrik dan internet padam, sebagai langkah antisipasi pohon yang tua seperti depan Disdukcapil ini juga sudah harus dipotong, lebih sebagai antisipasi,” imbuh pegawai Disdukcapil Lasmariana.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kobar Martogi Sialagan mengatakan, pohon yang tumbang berukuran lumayan besar, dan rimbunnya cabang pohon membuat dua ruas jalan tertutup.
Sementara potongan batang pohon dan ranting di tumpuk di atas pedistrian, bila selesai pihaknya akan berkoordinasi dengan DLH untuk mengangkut limbah potongan batang pohon.
“Nanti kita juga potong pohon-pohon yang tua di halaman PWI ini, karena terlihat sudah lapuk dan berbahaya,” pungkasnya.