SAMPIT – Kasus pengeroyokan yang terjadi di areal perkebunan kelapa sawit PT. Borneo Sawit Perdana (BSP), Desa Rubung Buyung, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) masih dilakukan penyelidikan Kepolisian.
”Benar kejadian itu, laporannya masuk di Mapolres Kotim. Baru dilaporkan tanggal 4 Maret 2022 lalu,” kata Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Gede Agus Putra Atmaja, Sabtu (5/3).
Agus menjelaskan, aksi pengeroyokan terjadi saat karyawan kebun diperintahkan berpatroli, mereka memergoki sekelompok orang yang diduga sedang melakukan pencurian buah kelapa sawit, tepatnya di blok D dan E, Sungai Seroja Estate PT. BSP.
”Merasa aksi itu ketahuan, sekelompok orang itu lalu menghentikan karyawan kebun yang diperintahkan pihak perusahaan untuk melaksanakan patroli. Dan karyawan kebun itu dikeroyok,” kata Gede.
Karena saat itu kalah jumlah, karyawan kebun tersebut akhirnya memilih melarikan diri. Akibatnya, korban mengalami luka-luka dan kasus ini dilaporkan perusahaan.
”Karyawan kebun yang melaksanakan patroli berjumlah 13 orang. 5 orang diantaranya menjadi korban pengeroyokan hingga mengalami luka ringan,” bebernya.
Kasat Reskrim menegaskan, saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut, terutama mencari tahu dari mana asal kelompok orang yang terlibat dalam aksi pengeroyokan itu.
”Dari hasil pemeriksaan kami, para korban mengaku tidak melihat jelas berapa jumlah kelompok orang tersebut. Karena saat itu kondisi malam hari dan gelap. Yang pasti, mereka menduga jumlah pelaku lebih dari 30 orang,” sebutnya.
Aksi pengeroyokan ini terjadi pada Kamis (3/3) dini hari. Selain melakukan aksi pengeroyokan dan dugaan pencurian sawit, para pelaku juga merusak satu unit mobil milik perusahaan yang saat itu digunakan untuk patroli.
Kepolisian masih melakukan olah TKP serta mengumpulkan informasi untuk mencari tahu dari mana asal kawanan pencuri tersebut. Sedangkan 5 orang yang menjadi korban pengeroyokan, setelah diobati, mereka sudah bisa kembali bekerja seperti biasa. (sir/fm)