Politikus Kutu Loncat di Kotim Bertambah, Pindah Ideologi untuk Suksesi

demokrat
BERLANJUT: Anggota Fraksi Demokrat DPRD Kalteng Yeni Maria Marselina menyampaikan pengunduran diri dari Partai Demokrat.

SAMPIT, radarsampit.com – Politikus kutu loncat di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus bertambah. Fenomena yang terjadi setiap menjelang pemilihan itu, mempertontonkan pragmatisme demokrasi. Deretan politikus yang rata-rata kenyang pengalaman, memilih menanggalkan ideologi lama yang membesarkan namanya, bergabung dengan partai dengan ideologi berbeda demi suksesi pemilu berikutnya.

Kepindahan kader terbanyak terjadi dalam tubuh Partai Demokrat Kotim. Dipimpin Parimus, mantan Ketua DPC Demokrat Kotim, sebanyak 13 eks Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) partai tersebut ramai-ramai mengajukan pengunduran diri. Langkah itu juga diikuti Linda yang masih aktif sebagai anggota DPRD Kotim dari partai berlambang bintang mercy itu.

Bacaan Lainnya

Keputusan pengunduran diri tersebut merupakan imbas dari tampuk kepemimpinan Demokrat Kotim yang beralih ke Jhon Krisli. Parimus kalah dalam persaingan merebut kursi kepemimpinan Demokrat Kotim. DPP Demokrat Lebih memilih Jhon yang notabene kader anyar dan lebih sekali pindah partai politik.

Baca Juga :  Perkuat Koneksi Kalteng dengan IKN, Wings Air Buka Jalur Pangkalan Bun - Balikpapan, Cek Jadwalnya di Sini

Setelah Parimus, gelombang pengunduran diri kader Demokrat masih berlanjut. Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Kalteng dari daerah pemilihan Kotim-Seruyan, Yeni Maria Marselina, juga mengundurkan diri dari Demokrat Kalteng.

Serupa Parimus dan Linda, Yeni juga berlabuh ke PDI Perjuangan. Dia akan kembali mencalonkan diri untuk anggota DPRD Kalteng melalui partai berlambang banteng tersebut. Yeni sendiri merupakan salah satu gerbong kader Parimus.

”Saya sudah sampaikan surat pengunduran diri dari Partai Demokrat dan ini merupakan pilihan politik saya. Saya sudah pikirkan secara matang termasuk konsekuensinya,” ujar Yeni Maria.

Yeni menegaskan, konsekuensi sikapnya itu akan berimbas pada pencopotan statusnya sebagai anggota DPRD Kalteng melalui Pergantian Antar Waktu (PAW) oleh Partai Demokrat. Dia mengaku telah memikirkan matang langkahnya, jauh sebelum pendaftaran bakal calon anggota legislatif dibuka KPU.

Selain itu, Yeni mengaku telah meminta banyak masukan dari keluarga besarnya, tim sukses, serta konstituennya di Kotim-Seruyan.



Pos terkait