Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Al-Hikmah kini menampung 120 santri. Aktivitas keagamaan di Ponpes ini sudah menjadi makanan sehari-hari. Lalu, apa saja kegiatan mereka selama Ramadan? Berikut ulasannya.
SYAMSUDIN DANURI, Pangkalan Bun | radarsampit.com
Suasana di Pondok Pesantren Darul Al-Hikmah yang terletak di kompleks Bamban, RT 15, Kelurahan Sidorejo, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, dipenuhi lantunan ayat suci Alquran.
Suara itu bergema dan bersahutan. Menggambarkan aktivitas para santri yang tengah sibuk dengan rutinitas harian mereka.
Di setiap kelas, terlihat para santri yang fokus membaca Alquran. Sebagian lainnya tampak dengan pakaian khas, mengenakan peci dan sarung.
Pondok pesantren yang berdiri lima tahun lalu ini telah menjadi rumah bagi banyak anak yang mencari ilmu dan pembinaan akhlak.
Pondok Pesantren Darul Al-Hikmah didirikan oleh Ustadz Sutrisno, yang akrab disapa Gus Sutris. Di bawah kepemimpinannya, pesantren ini tumbuh pesat meskipun ia harus merogoh kocek pribadi untuk membiayai operasional pesantren.
Dengan semangat yang tinggi, Gus Sutris bertekad untuk mencetak generasi penerus yang tidak hanya cerdas dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia.
”Kami ingin mendidik mereka menjadi anak-anak yang berakhlakul karimah dan hafal Alquran,” ungkap Gus Sutris.
Bulan Ramadan membawa sedikit perubahan pada rutinitas harian para santri, namun Gus Sutris menekankan bahwa aktivitas utama mereka tetap sama. Perbedaan terletak pada penambahan ibadah seperti salat tarawih, buka puasa, dan sahur.
”Aktivitas di bulan Ramadan tidak terlalu berbeda dengan hari-hari biasanya. Hanya saja, kami lebih fokus pada murojaah (hafalan) Alquran, karena pesantren kami adalah pesantren tahfidz,” ujar Gus Sutris.
Sejak subuh hingga malam, para santri menjalani rangkaian kegiatan yang padat. Dimulai dengan salat malam, dilanjutkan dengan hafalan Alquran.
Selain kegiatan keagamaan, para santri juga mengikuti program pendidikan formal di SMP Ma’arif NU yang juga di lingkungan pondok pesantren.