Populasi Orangutan di Taman Nasional Sebangau Meningkat

orangutan
ilustrasi

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong mengatakan populasi Orangutan di Taman Nasional Sebangau (TNS), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami peningkatan.

“Data analisis kelangsungan hidup populasi dan habitat atau PHVA pada 2016, populasi Orangutan di TNS diperkirakan ada 6.080 individu dan saat ini diperkirakan antara 8.772 hingga 8.973 individu,” kata Wamen LHK Alue Dohong di Palangka Raya, Kamis (20/6/2024)

Bacaan Lainnya

Menurut dia, kenaikan populasi orangutan di kawasan taman nasional seluas 543,871 hektare lebih itu menjadi indikator positif bahwa kondisi alam dan ekosistemnya TNS semakin membaik.

“Kenaikan jumlah populasi orangutan itu juga mengindikasikan bahwa kondisi alam di Taman Nasional Sebangau menjadi tempat yang baik untuk berkembang biak orangutan,” katanya.

Dia mengatakan orangutan memiliki peran penting sebagai agen penyebar benih hutan. Makanan mamalia ini hampir 73 buah merupakan buah berbiji dari pohon hutan.

Baca Juga :  Kini Daftar Vaksinasi Covid-19 di Kobar Bisa Secara Online

Alue menerangkan dari apa yang dimakan, kotorannya akan tersebar seiring perjalanan yang dilakukan. Kemudian biji yang turut dikeluarkan tumbuh kembali menjadi pohon.

“Kemudian orangutan ini juga berperan dalam menjaga kesehatan ekosistem hutan serta juga menjadi pelindung bagi spesies lain yang hidupnya bergantung pada ekosistem hutan,” kata Wamen LHK itu.

Pernyataan itu diungkapkan Alue Dohong di sela acara Seminar Nasional tentang Populasi Orangutan Liar di Taman Nasional Sebangau yang digelar di Universitas Palangka Raya (UPR).

Acara yang merupakan kerja sama Balai Taman Nasional Sebangau (BTNS) dan Yayasan Borneo Nature Indonesia (YBNI) serta pihak terkait lain tersebut merupakan rangkaian acara Sebangau’s Biodiversity Fest.

Acara itu digelar selama dua hari yang dimeriahkan juga dengan agenda pameran foto, diskusi ilmiah, dan kuliah umum.

Kepala BTNS Ruswanto mengatakan secara bertahap pihaknya berhasil memulihkan ekosistem di kawasan taman nasional, dengan berbagai upaya antara lain penanaman kembali serta membuat dan memperbaiki sekat kanal.



Pos terkait