Prodi Peternakan Politeknik Lamandau Gelar Seminar 

Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu Di Kalteng

Prodi Peternakan Politeknik Lamandau Gelar Seminar Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu Di Kalteng
SEMINAR: Program Studi Teknologi Produksi Ternak Politeknik Lamandau telah menyelenggarakan seminar nasional bagi mahasiswa, dosen, dan stakeholder yang bergerak di bidang peternakan, Rabu (22/12). (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

NANGA BULIK – Program Studi Teknologi Produksi Ternak Politeknik Lamandau telah menyelenggarakan seminar nasional bagi mahasiswa, dosen, dan stakeholder yang bergerak di bidang peternakan, Rabu (22/12). Seminar ini mengangkat tema “Pengembangan Sapi Potong Melalui Sistem Integrasi Tanaman Ternak: Sawit-Sapi Di Kalimantan Tengah”.

Tujuan dari seminar ini untuk mendukung pelaksanaan percepatan pencapaian swasembada daging serta mendukung upaya peningkatan produksi dan produktivitas ternak sapi dengan sistem pertanian terpadu. Dan mengembangan sistem terpadu sapi – perkebunan sebagai upaya pembangunan peternakan di Indonesia.

Sekitar 54 peserta hadir dalam kegiatan tersebut. Seminar nasional secara daring  melalui Zoom tersebut menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lamandau Tiryan Kuderon dengan topik perkembangan integarasi sawit sapi di Kabupaten Lamandau.

Kemudian dilanjut dengan narasumber kedua kedua Ir. Roberto Imanuel, M.P selaku Kajur Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya dengan topik pengembangan sapi potong yang terintegrasi sapi sawit di wilayah Kalimantan Tengah.

Narasumber terakhir Wayan Supadno selaku owner PT. Bina Jaya Abadi (BJA) dengan topik integrasi kebun sapi dan remediasi agar kompetitif, dengan moderator Ketua Program Studi Teknologi Produksi Ternak Politeknik Lamandau Nurliani Erni.

Baca Juga :  Covid-19 Kembali Mengganas di Lamandau

“Banyak peluang untuk menerapkan integrasi tanaman ternak di Kabupaten Lamandau, salah satunya melalui sistem integrasi sawit-sapi. Selanjutnya pemberian pakan untuk ternak sapi bisa menggunakan fermentasi pakan untuk meningkatkan nutrisi bagi ternak,” ungkap Deron Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan.

Dibeberkannya bahwa selama ini pengembangan sawit -sapi sudah mulai banyak terjadi di Kabupaten Lamandau sejak beberapa tahun terakhir. “Dan hasilnya sangat memuaskan, hampir tanpa kendala,” katanya.

Karena dengan ini, lanjutnya kendala utama peternak yakni masalah pakan justru teratasi. “Pakan tersedia sangat melimpah,” lanjutnya.



Pos terkait