”Di Batang, sejumlah siswa keracunan dan sebagian lainnya tidak. Ini terjadi karena guru mendeteksi secara dini adanya kondisi yang tidak benar pada mie yang disajikan SPPG sehingga langsung membuangnya. Yang menjadi pertanyaan, SOP (standard operating procedure) apa sudah disosialisasikan secara betul sampai ke bawah,” ungkapnya.
Karena itu, dia mendorong pemerintah menjaga dan melakukan pengawasan secara ketat terkait rantai MBG. ”Kalau ditemukan pengabaian oleh pihak yang bertugas, wajib dijatuhi sanksi tegas. Karena ini bisa mengancam nyawa anak-anak,” katanya.
Aris tak memerinci berapa SPPG dan di lokasi mana saja yang diadukan kepada BGN dan bagaimana lembaga baru tersebut merespons. Yang pasti, KPAI juga mendesak pemerintah berani terbuka soal kesiapan dapur, tim pelaksana, SOP, pelibatan dinas terkait sampai anggaran.
”Itu agar manajemen resiko dapat dijalankan. Jangan sampai anak-anak jadi korban uji coba dengan banyaknya kasus anak keracunan makanan MBG,” tegasnya. (*/ttg)