Pencadangan kawasan budidaya perikanan itu pun didukung dengan payung hukum berupa SK Bupati No. 188.45/201/2023 tentang Pencadangan Kawasan Budi Daya Perikanan Perairan Darat di Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah, tertanggal 27 Juni 2023. Selain itu selaras dengan dokumen Detail Engineering Design (DED) kawasan tambak yang disusun oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI pada tahun 2022.
Sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap investasi, saat ini sedang disusun Peraturan Bupati tentang Kemudahan Investasi, termasuk didalamnya mengatur bentuk pemberian insentif kepada para investor. Diantaranya pengurangan, keringanan/pembebasan pajak dan retribusi daerah, serta percepatan pemberian perizinan hingga jaminan keamanan dan kenyamanan berusaha bagi investor.
Potensi budidaya udang vaname di pesisir pantai Kabupaten Sukamara itu tergambar dari hasil produksi vaname dari para pembudidaya. Dinas Perikanan Kabupaten Sukamara mencatat total produksi per tanggal 8 Desember 2023 mencapai 326 ton. Jumlah itu telah melebihi target produksi tahun 2023 sebanyak 300 ton.
Jumlah produksi udang vaname di Kabupaten Sukamara juga terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2020, jumlah produksi sebanyak 13,65 ton, naik menjadi 84,26 ton pada tahun 2021. Kemudian jumlah produksi meningkat menjadi 271,36 ton pada tahun 2022. Dan pada tahun 2023 bertambah menjadi 326 ton.
“Jumlah produksi mengalami peningkatan setiap tahunnya seiring pertumbuhan pembudidaya. Hingga tahun ini terdapat 10 rumah tangga perikanan yang membudidayakan udang vaname di pesisir Sukamara. Tahun 2024, target produksi udang vaname naik menjadi 350 ton. Kami optimis target itu bisa terpenuhi,” tegas Kepala Dinas Perikanan Sukamara Fandedi, Jumat (8/12/2023). (**/sla)
