Camat Tualan Hulu Admadi Sastra mengatakan bahwa manyanggar menciptakan keselarasan antara kegiatan perusahaan dengan nilai-nilai agama/adat di satu tempat. Bukit Bandar saat ini telah menjadi situs yang harus dijaga dan dilestarikan.
Wakapolsek Parenggean menyampaikan, dengan adanya manyanggar diharapkan terjalin kerjasama antara perusahaan dan masyarakat. Kedamaian satu lingkungan bisa diterapkan dalam bentuk komunikasi baik antara perusahaan dan masyarakat, sehingga semua persoalan bisa dicarikan solusi dengan baik.
Manajer Kebun PT HAL Ramli Larkoro menuturkan bahwa hadirnya korporasi dalam pembangunan industri perkebunan sawit adalah bentuk usaha bela negara lewat industri. Industri kelapa sawit merupakan pilar ketahanan pangan yang berkontribusi memenuhi kebutuhan energi. Untuk itu siapapun yang saat ini mengembangkan budidaya sawit, baik perorangan maupun korporasi, turut berperan dengan apa yang diistilahkan dengan bela negara.
”Artinya betapa penting dunia usaha untuk didukung namun semua tetap menjunjung budaya, adat dan kearifan lokal dimana kita berada,” ujar Manajer Kebun PT HAL. (yit)