Tepat 10 Oktober 2024 kemarin, SMA Negeri 1 Sampit merayakan hari jadi pendirian sekolah yang ke-62 tahun. Banyak kenangan tak terlupakan dari sekolah yang telah melahirkan sejumlah ”orang-orang penting” itu.
HENY, Sampit | radarsampit.com
Sebanyak 30 stan kuliner memadati lapangan SMAN 1 Sampit. Bazar itu dibuka selama tiga hari, mulai 10-12 Oktober 2024, dari pagi hingga pukul 20.00 WIB.
Perayaan HUT SMAN 1 Sampit juga dihadiri para pejabat, 17 guru purna tugas, kepala sekolah dari berbagai sekolah, perwakilan orang tua, dan diramaikan 57 guru dan 1.104 pelajar di SMAN 1 Sampit.
”Perayaan HUT SMAN 1 Sampit kami rayakan setiap dua tahun sekali. Tahun ini kami juga mengundang guru purna tugas. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua maupun pihak lain yang telah memberikan sumbangan, sehingga acara ini dapat berlangsung lancar,” kata Muhammad Darma Setiawan, Kepala SMAN 1 Sampit.
Berdasarkan catatan sejarah, SMAN 1 Sampit telah berdiri sejak 10 Oktober 1962 bernama SMA Negeri Nomor 126. Pada awal pendiriannya, sekolah tua ini diijabat oleh Dase Durasid sebagai kepala sekolah pertama pada masa itu.
Pada tahun 1968, SMA Negeri Nomor 126 Sampit berubah menjadi SMA Negeri 1 Sampit yang saat itu dipimpin Goethold Toemon sampai dengan tahun 1984.
Sekolah yang berdiri di Jalan Jenderal Ahmad Yani ini telah mengalami banyak perubahan. Terutama dari struktur bangunan.
Selama 62 tahun berdiri, dari masa ke masa sekolah ini sudah mengalami 13 kali pergantian kepemimpinan. Diawali Dase Durasid sebagai Kepala SMAN 1 Sampit pertama yang menjabat sejak 1962-1964 dan terakhir Muhammad Darma Setiawan yang menjabat sejak 2014 sampai sekarang.
”SK tugas saya itu September 2014, tetapi mulai bertugas sejak 20 Oktober 2014 sampai sekarang,” ujarnya.
Kini, SMAN 1 Sampit sudah memiliki 30 rombongan belajar. Tahun ini, SMAN 1 Sampit mendapatkan bantuan dana dari anggaran perubahan APBD Kalteng yang sedang dalam tahap pembangunan untuk penambahan tiga ruang kelas baru di lantai dua sisi timur.