Puncak Perayaan HUT SMAN 1 Sampit ke-62 Tahun

Pj Sekda Kotim Bangga jadi Salah Satu Alumninya

hut sma n 1 sampit
PERAYAAN: Pj Sekda Kotim Sanggul Lumban Gaol dan sejumlah pihak berfoto bersama dalam rangka perayaan HUT SMAN 1 Sampit ke-62, Kamis (10/10). (HENY/RADAR SAMPIT)

”Sebenarnya rombel itu hanya 25 saja. Lima ruangan itu awalnya bukan ruang kelas, tapi dialihfungsikan menjadi ruang kelas sementara, sambil menunggu tiga ruang kelas baru yang masih dalam tahap pembangunan,” katanya.

Sekolah yang dikenal sebagai sekolah favorit ini juga telah meluluskan ribuan siswa-siswi yang kini menjadi almuni SMAN 1 Sampit.

Bacaan Lainnya

Pj Sekda Kotim Sanggul Lumban Gaol yang juga hadir  pada kesempatan itu juga mengaku bangga menjadi alumni SMAN 1 Sampit tahun 1983.

”Saya bangga pernah bersekolah di sini. Saya alumni tahun 1983. Kepala sekolahnya saat itu Bapak Gotold Toemon. Sekolah ini dulu belum punya pagar, di depan panggung ini dulunya masih rumah dinas guru,” ujar Sanggul.

Sanggul sedikit membuka kenangan saat masa sekolah, ketika para pelajar sering tawuran hanya karena masalah sepele.

Baca Juga :  Harganya Bisa Mencapai Rp 2,5 Juta, Rawan Ditangkap secara Ilegal

”Karena dekat SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas), dulu anak-anak pelajar SMAN 1 Sampit biasa bentrok. Itu kenangan yang tidak perlu ditiru generasi muda zaman sekarang,” kenangnya.

Tak hanya Sanggul, kelima saudaranya dan kedua anaknya serta ketiga keponakannya merupakan alumni SMAN 1 Sampit.

”Saya bersama lima saudara, tambah kedua anak dan tiga keponakan jadi 10 anggota keluarga pernah bersekolah di sini. Ini suatu kebanggaan bagi kami dan kita doakan agar SMAN 1 Sampit tetap menjadi sekolah yang terbaik. Terutama dalam memberikan kualitas pendidikan kepada generasi bangsa,” katanya.

Hal senada diungkapkan Ketua Komite SMAN 1 Susilo yang berharap agar bisa terus menjadikan SMAN 1 Sampit menjadi sekolah terbaik. Bukan hanya di Kotim, tetapi juga se-Kalteng.

”Saya apresiasi luar biasa untuk SMAN 1 Sampit. Namun, ada hal yang perlu menjadi evaluasi kita bersama. Pagi ini saya melihat pemandangan yang tidak mengenakan, melihat lantai panggung ambruk, semoga ini bisa jadi evaluasi ke depannya agar lebih diperhatikan,” ujar Susilo seraya meminta maaf apabila ada kata yang kurang berkenan yang harus jujur diungkapkan.

Baca Juga :  Tak Perlu ke Jakarta, Di Pangkalan Bun Sudah Ada Istana Negara

Susilo juga tak ingin SMAN 1 Sampit yang dikenal dengan pembelajaran jam kosong agar tak ada lagi.



Pos terkait