PANGKALAN BUN – Kepala Puskesmas Pandu Senjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengakui ada kelalaian yang dilakukan oleh petugas piketnya saat terjadinya kecelakaan di Jalan Ahmad Yani, SP5, Desa Sungai Melawen pada H+2 lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah.
Seperti video yang ramai beredar saat itu, korban yang terdiri dari 3 orang, dua pria dewasa dan satu anak-anak mengalami luka parah lantaran mengalami kecelakaan. Korban yang dalam kondisi luka berat di bawa menggunakan mobil pikup menuju Puskesmas Pandu Senjaya.
Dalam video yang berdurasi 23 detik tersebut terdengar suara pria yang mengatakan bahwa pelayanan Puskesmas Pandu Senjaya tutup dan saat ini korban dilarikan ke Puskesmas Semanggang di Kecamatan Pangkalan Banteng.
Terkait hal itu, Kepala Puskesmas Pandu Senjaya, dr Yordan mengatakan bahwa saat peristiwa tersebut terjadi, dan korban sampai ke Puskesmas Pandu Senjaya dua orang petugas piket sedang mencari makan di luar, sehingga tidak ada yang menjaga.
”Kami ada jadwal jaga, pada saat jaga petugas sedang mencari makan, tapi kami lalai untuk ada yang tetap tinggal karena yang jaga 2 orang perempuan,” ujarnya, Jumat (6/5).
Menurutnya, untuk layanan gawat darurat, meskipun pada hari libur dan tidak hari raya tetap melakukan pelayanan, meskipun Puskesmas buka hanya melayani rawat jalan.
Ia menegaskan, bahwa kejadian beberapa hari lalu, akan menjadi masukan dan evaluasi Puskesmas Pandu Senjaya, untuk perbaikan pelayanan kedepannya.
Untuk peningkatan pelayanan tersebut, sejatinya Puskesmas Pandu Senjaya telah menyampaikan agar pemerintah daerah mengupayakan ada Puskesmas yang buka 24 jam, mengingat Puskesmas Pandu Senjaya berada di Jalan Ahmad Yani yang merupakan jalan raya Pangkalan Bun – Sampit yang rawan kecelakaan.
Yordan juga berharap untuk peningkatan pelayanan berbasis kebutuhan masyarakat terutama di luar jam kerja Puskesmas menjadi tanggung jawab bersama, baik itu Puskesmas Pandu Senjaya, Puskesmas Pangkalan Lada, maupun Puskesmas Sungai Rangit, meskipun di tengah keterbatasan SDM yang dimiliki.
