Rangkaian di Mina Rampung, Jemaah Mulai Kembali ke Hotel

PPIH Persiapkan Layanan Pemulangan Jemaah

1 boks
Suasana kota mina yang dijuluki sebagai kota seribu tenda di dunia sebagai tempat mabit jutaan umat muslim dari tanggal 10 zulhijjah hingga 13 zulhijjah untuk melontar jumrah, foto Jumat 30 Juni 2023

Dalam penanganan heatstroke, suhu tubuh pasien dinormalkan dengan kompres handuk dingin. Selain itu, jemaah haji dengan heatstroke perlu perawatan untuk rehidrasi tubuh dengan pemberian cairan infus.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo menyatakan, untuk pelayanan kesehatan di poskes Mina, pihaknya menyiagakan lebih banyak tenaga kesehatan. Sebab, jemaah akan berada di Mina selama 3 hari untuk prosesi lempar jumrah. ’’Karena masa operasionalnya lebih lama,’’ tuturnya.

Bacaan Lainnya

Di poskes Mina disiagakan tenaga kesehatan KKHI Madinah. Yakni, 4 dokter umum, 14 dokter spesialis, 1 dokter gigi, 37 perawat, 5 farmasi, 13 tenaga kesehatan lainnya, dan 41 tenaga pendukung kesehatan. Selain itu, telah ditambakan hBKO poskes Arafah. Yakni, 2 dokter umum, 4 dokter spesialis, 1 farmasi, dan 4 perawat.

Liliek mengungkapkan, poskes Mina adalah puncak kritis kondisi kesehatan jemaah. Pasalnya, jemaah haji mulai kelelahan setelah prosesi wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah. Ditambah, prosesi lontar jumrah di Mina akan menguras tenaga jemaah haji.

Baca Juga :  Si Jali Tetap Semangat Demi Lestarikan Budaya

’’Di Mina, pasti jemaah mulai kelelahan setelah wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah. Mengingat aktivitas fisik prosesi di Mina, pastinya jemaah haji pada level kritis kelelahan,’’ jelasnya.

Karena itu, dia mengingatkan jemaah untuk memperhatikan waktu saat lempar jumrah. Jemaah diimbau tidak mencari waktu afdal lempar jumrah saat siang. Sebab, suhu di Mina pada siang hari bisa mencapai 46 derajat Celsius. ’’Agar terhindar dari risiko heatstroke, jemaah saya imbau jangan mengejar waktu afdal lontar jumrah siang hari,’’ tegasnya.

Jemaah haji juga diimbau untuk memakai alat pelindung diri seperti payung, topi, dan kacamata hitam jika beraktivitas di siang hari. Termasuk sering minum air. ’’Jangan menunggu haus dan minum oralit sehari sekali,’’ pungkasnya.

Dari Jakarta, Kementerian Agama (Kemenag) meminta jemaah yang sudah di hotel di Makkah untuk beristirahat. Untuk aktivitas di Makkah, sebaiknya menunggu bus salawat kembali beroperasi. Khusus jemaah yang segera kembali ke tanah air, sebaiknya memperbanyak istirahat di hotel.



Pos terkait