Sementara itu, Kepala SMKN 1 Sampit Suwandi menyambut baik kegiatan dalam upaya pencegahan narkoba di lingkungan sekolah. Lebih lagi pihak sekolah tidak memiliki sumber daya untuk memantau apakah peserta didiknya ada yang terlibat narkoba atau tidak.
“Terima kasih kepada BNNK yang telah memantau dan melakukan kegiatan tes urine di sekolah kami. Selama ini kami tidak punya sumber daya untuk mengetahui apakah siswa kami terlibat penyalahgunaan narkoba atau tidak. Dengan adanya BNK, kalau memang nantinya ada yang terlibat, kami akan tindaklanjuti, dan kalau bersih dari narkoba kami terus menjaga agar siswa kami jauh dari barang haram itu,” ujarnya.
Pihaknya bersyukur dengan adanya kegiatan yang semacam itu, karena di Kotim baru dua sekolah yang dilakukan kegiatan tes urine, salah satunya adalah SMKN 1 Sampit.
Pihaknya berharap tes urine bisa diterapkan dalam tahapan PPDB.
“Khususnya dalam PPDB, biar ada pencegahannya, kita upayakan ada tes urine bagi peserta didik baru. Dari awal siswa masuk, sudah bersih dulu, jadi tinggal kita menjaga di dalam lingkungan sekolah. Rencana kami seperti itu. Tapi karena saat ini sudah mulai tahapan PPDB, apakah kami sempat memasukkan persyaratan itu dalam PPDB, kami belum tahu,” tutupnya. (yn/yit)
