Rayakan Jumat Agung, Tekankan Hidup dalam Kebersamaan

Ibadah peringatan Jumat Agung di sejumlah gereja di Kota Sampit
TETAP PROKES: Umat Nasrani di salah satu gereja saat ibadah Jumat Agung, kemarin (15/4). (RADO/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Ibadah peringatan Jumat Agung di sejumlah gereja di Kota Sampit, dipenuhi kehadiran jemaatnya, Jumat (15/4). Hal itu tampak berbeda dibanding dua tahun terakhir saat peringatan Jumat Agung di masa pandemi Covid-19, lantaran ketatnya kebijakan yang mengatur kegiatan warga.

Peringatan itu dilakukan serentak di sejumlah gereja di Kota Sampit sejak pagi hingga sore. Untuk menghindari penumpukan massa, sejumlah gereja menyiasatinya dengan menggelar ibadah menjadi tiga kali.

Bacaan Lainnya

Pihak gereja juga tetap membatasi jarak duduk jemaat. Satu deretan kursi yang biasanya diisi 5-6 orang, hanya diisi 3 orang. Selain itu, di pintu masuk tetap dilakukan pemeriksaan suhu badan serta wajib mencuci tangan.

”Baru tahun ini peringatan Jumat Agung gerejanya penuh dibanding tahun sebelumnya. Semoga pandemi ini berakhir dan kami merindukan ibadah di gereja seperti sedia kala tanpa kekhawatiran mengenai Covid-19,” kata Jonatan, warga yang mengikuti ibadah di gereja.

Baca Juga :  Kapolda Kalteng Pastikan Ibadah Paskah Lancar

Sementara itu, dalam ibadah Jumat Agung di Gereja Maranatha, Pendeta Nike Anggraeny khotbahnya menekankan kepada jemaat agar selalu hidup dalam kebersamaan. Selain itu, memaknai peringatan Jumat Agung sebagai refleksi bagi umat manusia untuk merenung dan memperbaiki diri masing-masing dari dosa dan kesalahan.

Jumat Agung merupakan salah satu rangkaian dari peringatan Paskah yang dimulai sejak Kamis Putih. Bagi umat Nasrani, peringatan Jumat Agung merupakan peristiwa ketika Yesus Kristus mati di kayu salib, kemudian bangkit di hari ketiga yang dirayakan sebagai Paskah. (ang/ign)



Pos terkait