Rebo Wekasan yang jatuh pada 4 September 2024, dianggap sebagai salah satu hari istimewa dan sakral oleh masyarakat Jawa.
Hari Rabu ini diyakini bukan sekadar hari biasa, melainkan memiliki berbagai mitos dan kepercayaan yang telah diwariskan turun-temurun.
Bagi sebagian masyarakat, Rebo Wekasan dianggap membawa energi negatif dan bisa mendatangkan bencana, yang sering dikaitkan dengan ancaman “sengkolo,” entitas jahat yang dipercaya dapat mendatangkan kesialan.
Apa Itu Rebo Wekasan?
Dalam tradisi Jawa, keyakinan terhadap hari-hari tertentu sangatlah kuat, termasuk pada Rebo Wekasan, yang serupa dengan malam 1 Suro.
Hari ini selalu jatuh pada Rabu terakhir di bulan Sapar. Pada tahun 2024, Rebo Wekasan bertepatan dengan tanggal 4 September, yang jatuh pada Rebo Wage.
Pada hari ini, banyak orang Jawa percaya bahwa penyakit dan malapetaka lebih mungkin datang. Oleh sebab itu, terdapat sejumlah larangan dan anjuran yang diikuti untuk menghindari hal-hal buruk, seperti menghindari perjalanan jauh atau acara besar seperti pernikahan, yang dianggap dapat menarik energi negatif.
Mitos Terkait Rebo Wekasan
Salah satu mitos yang cukup kuat adalah keyakinan bahwa bayi yang lahir pada Rebo Wekasan akan menghadapi kesialan sepanjang hidupnya. Untuk menangkalnya, keluarga dianjurkan melakukan “ruwatan,” sebuah ritual Jawa yang bertujuan menghilangkan nasib buruk.
Weton yang Harus Berhati-hati pada Rebo Wekasan
Kepercayaan mengenai Rebo Wekasan juga terkait dengan “weton” atau hari kelahiran dalam kalender Jawa.
Beberapa weton dianggap lebih rentan terhadap pengaruh buruk pada hari ini dan dianjurkan untuk lebih waspada. Empat weton yang harus ekstra hati-hati adalah:
1. Senin Pon
2. Kamis Wage
3. Sabtu Legi
4. Minggu Kliwon
Di antara keempat weton ini, Minggu Kliwon dianggap paling rentan terhadap energi negatif. Pada Rebo Wekasan, mereka yang lahir pada Minggu Kliwon disarankan untuk mengurangi aktivitas dan memperbanyak doa.
Pantangan dan Anjuran pada Rebo Wekasan
Masyarakat Jawa yang memercayai tradisi ini umumnya menghindari bepergian jauh, menunda acara penting, dan melakukan doa khusus untuk mengurangi risiko kesialan.
