Rekayasa Aliran Sungai untuk Cegah Banjir Kota Sampit

Gotong Royong Besar-besaran di Tiga Lokasi

penanganan banjir sampit
GOTONG ROYONG: Kegiatan gotong royong membersihkan saluran drainase di Sei Baamang, Jalan Pramuka, Jumat (3/5). Kegiatan itu dipantau langsung Bupati Kotim Halikinnor. (HENY/RADAR SAMPIT)

Pantauan Radar Sampit, sejumlah pegawai turun tangan menyiapkan dua rit (8 kubik) pasir yang dimasukkan ke dalam 250 karung. Kemudian diceburkan di saluran drainase Sungai Baamang, tepatnya di Jalan Pramuka dekat Masjid Jami Nur Qolbu.

Saluran drainase ditutup terpal yang ditahan karung pasir. Hal itu merupakan upaya merekayasa aliran sungai sementara untuk mengurangi debit air yang turun ke arah hilir.

Bacaan Lainnya

Titik kedua pembersihan saluran drainase Sungai Kali Baru di Jalan Sirotol Mustaqim Barat, Jalan RA Kartini. Melibatkan semua SOPD dan Pemerintah Kecamatan Baamang. Kedua titik ini langsung dipantau Bupati Kotim Halikinnor beserta jajarannya.

Ketiga di Jalan Iskandar, dekat Masjid Jami Asssalam yang ditangani BPBD Kotim sebanyak dua tim, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, dan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Gotong royong dilakukan mulai pukul 07.00-10.00 WIB.

Baca Juga :  Hotel di Sampit Penuh saat Tutup Tahun, Ini Beragam Hiburan yang Disiapkan

”Saya pagi ini memantau langsung gotong royong normalisasi saluran drainase di dalam kota. Seperti kita ketahui, intensitas hujan yang cukup sering ditambah air pasang, sehingga banjir tidak bisa lekas surut,” kata Halikinnor.

Halikinnor melihat saluran primer sudah dibangun cukup bagus. Namun, saluran drainase tersier dan sekunder masih perlu dibenahi.

”Salah satunya di saluran air Sungai Kali Baru, kiri kanannya tertutup semua. Makanya tadi saya minta dihitung antara sungai yang satu dengan sungai lainnya untuk dibuat drainase baru dengan membuat saluran precast,” kata Halikin.

Dari pemantauan yang dilakukan, Halikinnor melihat sejumlah saluran drainase anak sungai di Sampit yang tadinya meluap sudah mulai surut.

”Masalah banjir ini akan terus diupayakan. Makanya saya merapatkan dengan SOPD terkait malam tadi, supaya hari ini melakukan penanganan jangka pendek. Salah satunya gotong royong,” katanya.

Halikinnor melanjutkan, untuk ke depannya bisa dibuat sistem saluran katup otomatis yang bisa dibuka tutup. Dengan demikian, apabila debit air tinggi, tidak menimbulkan banjir.

Baca Juga :  Jangan Menunggu Punah, Pengiriman Batasan Ukuran Ikan Channa Marulioides Perlu Diatur

”Saya minta kesadaran masyarakat. Saluran drainase yang sudah bagus jangan dibangun macam-macam. Makanya, saya minta lurah RT RW mendata warga di pinggir anak sungai dan segera sosialisasi untuk membongkar tambahan dapur di atas bantaran sungai, sehingga alat berat ekskavator amphibi bisa leluasa bergerak melakukan normalisasi di semua anak sungai,” katanya.



Pos terkait