Karena banjir yang terjadi merupakan musiman yang terjadi setiap tahunnya, Deddy menyebut bahwa masyarakat cukup terbiasa dengan kondisi ini. Namun, tetap saja banjir yang melanda selama berminggu-minggu menyulitkan aktivitas keseharian warga.
Selain itu, banjir yang terjadi juga berbahaya bagi keluarga yang memiliki anak kecil.
“Mereka sebetulnya cukup terbiasa dengan kondisi banjir yang datang setiap tahunnya. Mereka sudah tahu akan datang banjir. Hanya, memang spesifikasi rumah yang menjadi masalah. Tidak mengukur tinggi permukaan air pada saat hujan, jadi akhirnya terendam,” katanya.
“Tapi, memang kondisi ini akan cukup menggangu aktivitas masyarakat, apalagi yang punya anak kecil, cukup bahaya. Jadi, memang perlu sosialisasi agar pelan-pelan mulai merelokasi atau memodifikasi rumahnya supaya tidak terendam lagi, paling tidak untuk mengantisipasi banjir,” pungkasnya. (yn/ign)