Ribuan Pengunjung Bugam Raya Dipaksa Putar Balik

Nekat Piknik Belum Vaksin dan Kantongi Pedulilindungi

Ribuan Pengunjung Bugam Raya Dipaksa Putar Balik pedulilindungi
RAMAI: Suasana kemacetan di pintu retribusi Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar, Minggu (1/1/2022) (IST/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Masa liburan Tahun Baru 2022 kawasan pesisir terpadu Pantai Kubu, Bogam, dan Keraya (Bugam Raya) di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dipadati pengunjung, Sabtu (1/1).

Sempat terjadi kemacetan di depan pintu gerbang retribusi Desa Kubu, kendaraan baik roda dua dan roda empat, serta roda enam mengular hingga ratusan meter panjangnya.

Sayangnya, meski sudah disosialisasikan bahwa para pengunjung yang memasuki kawasan wisata wajib menggunakan aplikasi Pedulilindungi, namun masih ada yang nekat berpiknik padahal mereka belum pernah mendapatkan suntikan vaksin baik dosis pertama maupun kedua.

Akibatnya di beberapa tempat masuk wisata yang melayani scan kode QR untuk pelacakan kontak, seperti di gerbang Kepiting Pantai Kubu dan di beberapa titik lainnya, ribuan pengunjung dipaksa putar balik.

Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Barat, Sukardi menjelaskan, pada liburan pertama tahun baru 2022 saat ini berdasarkan data yang dikantongi jumlah pengunjung mencapai hampir tiga ribuan orang.

“Jumlah tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku di surat edaran Bupati Kobar bahwa jumlah kapasitas untuk pengunjung di kawasan Bugam Raya dapat menampung sebanyak 2.913 orang atau 50 persen dari kapasitas yang ada,” ungkapnya, Minggu (1/1)

Baca Juga :  Korban Banjir Sukamara Tewas Tersengat Listrik

Meski demikian belum bisa dijelaskan secara terperinci berapa jumlah kendaraan baik roda dua, roda empat, dan roda enam yang masuk kawasan wisata, karena hingga saat ini masih banyak pengunjung yang datang.

Ia menegaskan bahwa penerapan syarat masuk wisata dengan aplikasi Pedulilindungi sudah mereka terapkan dengan baik, dan meskipun ada yang belum paham maka petugas akan membantu untuk mendownload aplikasi tersebut.

Dan jika pengunjung beralasan tidak memiliki paket data berupa kuota internet, kepada mereka setidaknya harus menunjukan kartu sertifikat vaksin untuk dapat masuk kawasan wisata tersebut.

“Ribuan yang balik karena tidak bisa menunjukan aplikasi Pedulilindungi maupun kartu vaksin kepada petugas,” pungkasnya.



Pos terkait