NANGA BULIK – Distribusi air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Lamandau masih terkendala jaringan dan kapasitas instalasi pengolahan air. Akibatnya, banyak warga belum terlayani. Daftar tunggu calon pelanggan pun mencapai ribuan.
Bupati Lamandau H Hendra Lesmana berupaya mencari solusi ke Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri RI) di Jakarta. Kedatangan Hendra diterima langsung Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Setyabudi.
“Pertemuan ini dalam rangka koordinasi pengembangan instalasi pengolahan air (IPA) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lamandau untuk pemenuhan kebutuhan air di daerah,” ungkap Hendra.
Bupati mengatakan, kebutuhan air telah melebihi kapasitas produksi PDAM Lamandau, sehingga diperlukan pembangunan unit produksi baru. Hal ini menyusul terus meningkatnya jumlah penduduk di Bumi Bahum Bakuba.
“Selain itu juga diperlukan pembangunan jaringan pipa PDAM baru untuk dapat meningkatkan jangkauan PDAM Lamandau secara merata ke arah beberapa kecamatan lainnya,” ujar Hendra.
Menurutnya, pertemuan ini penting dan strategis dalam upaya pemerintah untuk memberikan jaminan pemenuhan kebutuhan air bersih secara merata kepada masyarakat.
“Saat ini kita membutuhkan instalasi pengolahan air yang baru untuk perluasan ke sejumlah kecamatan,” jelasnya.
Terlebih saat ini permintaan sambungan baru terus meningkat, sementara kapasitas produksi dan jaringan PDAM juga terbatas di dalam kota saja. Itupun belum seluruh warga kota terlayani.
“Saat ini daftar tunggu pelanggan lebih dari 3.094 SR, sehingga instalasi pengolahan air PDAM Lamandau harus ditingkatkan untuk bisa mengcover dan meningkatkan pelayanan maksimal kepada masyarakat Lamandau, hingga ke sejumlah kecamatan,” katanya.
Secara terpisah, Direktur PDAM Tirta Dharma Kabupaten Lamandau Zulkarnain mengungkapkan, tak semua pelanggan baru yang ingin berlangganan dengan PDAM dilayani dengan cepat. Ada beberapa wilayah yang belum tersentuh jaringan PDAM sehingga daftar tunggu mencapai ribuan.