Radarsampit.com – Perselingkuhan selalu menjadi awal mula perpisahan. Baik itu hubungan pacaran maupun rumah tangga.
Sebagai istri, Karin, berniat membantu suaminya, Donwori, menambah penghasilan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Perempuan 28 tahun itu bisnis jam tangan yang ia jual secara online, salah satunya melalui media sosial.
Namun yang terjadi tak hanya menjual dagangan, Karin malah kepincut lelaki lain yang tak lain adalah Donjuan, kastamernya. Donjuan adalah kastamer langganan. Pria 40 tahun itu sering membeli jam tangan yang dijual Karin.
“Saya biarkan jualan kok malah kayak gini jadinya. Ternyata pembelinya menjalin hubungan sudah enam bulan ini sama istri saya,” kata Donwori di Pengadilan Agama (PA) Kelas 1A Surabaya, Senin (24/6/2024).
Donwori memergoki Karin selingkuh ketika dia mencurigai istrinya itu sering janjian bertemu di mal dengan Donjuan. Saat Donwori selidiki, ternyata Karin jalan dengan pria lain. Hal itu diketahuinya dengan mata kepalanya sendiri ketika tak sengaja Donwori berada di salah satu mal di Surabaya.
Donwori mengaku selama ini hubungan rumah tangganya dengan Karin baik-baik saja. Termasuk soal kebutuhan pokok, sudah tercukupi.
“Saya izinkan dia jualan karena untuk cari kesibukan. Biar nggak bosan kalau cuman jadi ibu rumah tangga,” ungkap Donwori ketika member izin Karin untuk cari duit sendiri.
Donwori mengaku menyesal jika akhirnya seperti sekarang ini. Bahkan Donwori yakin, bukan sekali dua kali ini saja Karin ngedate dengan Donjuan di mal.
“Waktu itu mereka berdua lagi makan. Ndilalah saya ada acara makan-makan bersama temen-temen kantor di tempat yang sama. Lha kok ada pemandangan yang bikin emosi,” curhat Donwori.
Tanpa berlama-lama, Donwori langsung menghampiri Karin dan Donjuan. Donwori wis moto peteng. Ia tak peduli ada bos dan teman-teman kerjanya. “Dia langsung tak seret pulang,” akunya, masih dengan emosi.
Anehnya, sesampainya di rumah, Karin malah memarahi Donwori. “Katanya, Donjuan itu kastamer loyal. Berapa pun harga jam tangan yang dijual Karin, tak pernah ditawar. Yok opo gak nawar wong oleh imbuh lain-laine,” kata Donwori.
