PANGKALAN BUN – Sebuah rumah di Jalan Kumpai Batu, RT. 04, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kotawaringin Barat (Kobar) ludes terbakar. Dahsyatnya kobaran api membuat bangunan kayu itu rata dengan tanah.
Informasi dihimpun, kebakaran itu diduga akibat korsleting listrik sekitar pukul 09.30 WIB. Saat kejadian, pemilik rumah Mega Triana (32) bersama dua anaknya yakni Elis (13) dan Tian (7) berada di rumah saudaranya yang tidak jauh dari lokasi kebakaran.
Kemunculan api awalnya diketahui oleh Heni tetangga korban. Saat itu ia melihat ada kepulan asap pekat. Ia mengira asap itu karena ada warga lain yang sedang emmbakar sampah. Pasalnya rumah korban memang agak jauh dari tetangga ditambah lagi di bagian depan rumah ada warung.
Setelah asap semakin pekat, baru tetangga mengabari korban yang saat itu tengah makan di rumah saudaranya. Tanpa pikir panjang korban langsung minta bantuan ke Manggala Agni.
Setelah itu Manggala Agni menginformasikan kejadian itu kepada Damkar dan BPBD Kobar agar menerjunkan unit pemadam kebakaran. Tidak lama mobil pemadam tiba di lokasi, namun bangunan dan barang yang ada dalam rumah sudah ludes terbakar.“Saya pagi tadi beraktivitas seperti biasa, kemudian pergi menjemput anak di sekolah dan kondisi rumah masih baik-baik saja,” katanya.
Kepala Satpol PP dan Damkar Kobar Majerum Purni mengatakan bahwa tempat tinggal berkonstruksi kayu berukuran 6 x 8 meter ini ditinggali oleh ibu dan dua anaknya. “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun rumah tersebut ludes dan hanya menyisakan satu kendaraan sepeda motor dan baju yang menempel di badan pemiliknya,” katanya.
Sementara itu Perwira Pengawas Polres Kobar Iptu Sumarno mengatakan, menurut keterangan saksi mata di lapangan, Mulyono (42) yang saat itu sedang nongkrong di depan baraknya mendengar suara menyerupai letusan petasan yang kemudian bertambah keras.
Beberapa saat kemudian, timbul kepulan asap tebal dari bagian belakang rumah korban disertai api dan tidak lama menjalar ke bagian atap rumah. Mengetahui hal tersebut, saksi Mulyono berteriak meminta tolong kepada warga sekitar.