Rumit! Inilah Penyebab Terpuruknya Penerbangan di Bandara H Asan Sampit

bandara H Asan Sampit
TAK RAMAI : Sejumlah penumpang yang akan naik pesawat tujuan Surabaya di Bandara H Asan, beberapa waktu lalu. (agusjp/radarsampit)

SAMPIT, radarsampit.com – Rute penerbangan Sampit-Surabaya di Bandara Haji Asan Sampit ditiadakan sementara karena ada maintenance atau proses perawatan pesawat.

Selain itu masalah landasan pacu ditengarai juga menjadi kendala untuk bisa didarati oleh pesawat dengan ukuran yang lebih besar.

Bacaan Lainnya

Hal ini pun dibenarkan oleh Plt Kepala Dinas Perhubungan Kotim Rody Kamislam

”Informasi yang kami terima, maskapai pesawat Wings Air saat ini masih maintenence, statusnya masih cancel penerbangan sejak beberapa hari lalu. Begitu juga, pesawat NAM Air juga melakukan perawatan dan baru kembali beroperasi pada 23 Juli 2024 mendatang,” kata Rody Kamislam, Kamis (18/7/2024).

Baca Juga :  Jadi Tahun Terburuk Penerbangan di Sampit, Jangan Biarkan Bandara H Asan Mati Perlahan

Bandara Haji Asan Sampit sebelumnya melayani dua rute penerbangan Sampit-Surabaya dari Maskapai Wings Air dan rute penerbangan Sampit-Jakarta dari Maskapai NAM Air. Penghentian operasional menghambat rencana masyarakat yang ingin bepergian keluar kota atau sebaliknya.

Warga Kotim terpaksa harus melewati penerbangan di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya dan Bandara Iskandar Pangkalan Bun sebagai dua bandara terdekat yang dapat ditempuh 4-5 jam lewat jalur darat dari Kota Sampit.

Pemkab sudah berupaya bersurat ke Wings Air untuk menyediakan pesawat lain dengan tipe sama agar dapat melayani masyarakat yang ingin menuju rute Sampit-Surabaya, namun belum terealisasi.

Upaya yang sama juga dilakukan Dishub Kotim kepada NAM Air agar pihak maskapai dapat menyediakan layanan rute Sampit-Surabaya. Dishub  berharap NAM Air bisa menyediakan rute  Sampit-Jakarta dan Sampit-Surabaya.

Upaya penjajakan juga akan ditempuh Pemkab Kotim dengan berkomunikasi ke Citilink yang juga pernah beroperasi di Bandara Haji Asan Sampit.

Lebih lanjut Rody mengatakan, masalah infrastruktur landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit yang belum memadai menjadi masalah krusial yang dihadapi saat ini. Pasalnya, landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit yang ada saat ini hanya dapat diakses oleh pesawat dengan type 737 500 atau type ATR 72-500.

”Informasi yang saya terima dari Kemenhub, pesawat dengan type 737-500 dan ATR itu sangat terbatas, jumlahnya hanya tersisa tiga unit. Sementara yang tersedia pasaran itu type pesawat 737-800 dan Air Bush 320 yang masalahnya pesawat dengan type ini tidak bisa mendarat di Bandara Haji Asan Sampit karena infrastruktur landasan pacu bandara belum memadai untuk pesawat besar,” katanya.



Pos terkait