SAMPIT, radarsampit.com – Korban keracunan makanan yang diduga disebabkan kue ipau terus bertambah. Sampai kemarin tercatat ada 84 orang yang menjadi korban usai mengonsumsi kue yang dibeli di sebuah rumah makan di Jalan Usman Harun tersebut.
”Perkembangan terakhir, ada 84 korban dan satu orang meninggal dunia. Terdiri dari 33 laki-laki dan 51 perempuan. Pasien di bawah 5 tahun ada 5 orang, di atas usia 5 tahun ada 66 orang dan lanjut usia sebanyak 13 orang,” kata Umar Kaderi, Kepala Dinas Kesehatan Kotim.
Dari 84 kasus yang terdata Dinkes Kotim, korban yang mengalami keracunan tersebar di lima kecamatan, yaitu Mentawa Baru Ketapang 24 orang, Baamang 48 orang, Kotabesi 5 orang, Cempaga 3 orang, dan Antang Kalang 4 orang.
”Ada 25 orang yang dirawat di rumah sakit. Sebelas orang sudah dalam kondisi kesehatan yang semakin membaik. Alhamdulillah, kasus ini bisa cepat dikendalikan dan mudah-mudahan ini yang terakhir, tidak ada penambahan korban baru lagi,” ujarnya.
Lebih lanjut Umar mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi, Dinkes Kotim memastikan penyebab keracunan makanan puluhan warga Kotim diduga kuat setelah mengonsumsi kue ipau.
”Dari 84 orang yang kami konfirmasi, semua mengaku mengonsumsi kue ipau yang dibeli di warung makan yang sama. Ada yang dibeli secara online, ada yang beli langsung, dan ada yang menitip dengan keluarganya,” katanya.
Mengenai hasil sampel pemeriksaan Labkesda, menyatakan sampel kue ipau yang dikonsumsi korban positif mengandung bakteri E coli dan Salmonella. Escherichia coli (E coli) merupakan bakteri yang hidup dalam usus manusia untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Bakteri ini pada umumnya tidak menimbulkan bahaya, tetapi ada jenis E coli yang dapat menghasilkan racun dan menyebabkan diare parah, mual, dan muntah apabila mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi. Sedangkan Salmonella, bakteri yang dapat menyerang manusia melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi tinja atau feses yang mengandung bakteri Salmonella.