Sambungan Merenggang, Jembatan Kolam Rawan, Suara Bising Resahkan Warga

JEMBATAN-KOTAWARINGIN-LAMA
MULAI LONGGAR: Jembatan Kotawaringin Lama, yang membelah Sungai Lamandau di Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kobar plat sambungan sudah mulai longgar, Jumat (3/6). (SULISTYO/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Kondisi Jembatan Kotawaringin Lama di Kabupaten Kotawaringin Barat, rawan membahayakan warga yang melintas di atasnya. Pasalnya, bagian dari komponen sambungan jembatan merenggang.

Kondisi tersebut sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Beberapa bulan silam Dinas PUPR Kobar telah memperbaiki pelat besi sambungan jembatan yang keluar ke atas.

Bacaan Lainnya

Meski segera disikapi dengan dilakukan perbaikan sementara, namun, saat ini pelat sambungan jembatan kembali mengalami kerusakan parah. Peregangan pada pelat sambungan menimbulkan suara yang sangat keras ketika dilintasi truk angkutan berat.

Suara benturan dua besi baja tersebut terdengar hingga radius lebih dari satu kilometer dari jembatan. Hal itu membuat warga Kelurahan Kotawaringin Hilir yang permukimannya berada di tepi Sungai Lamandau, tepatnya di bawah samping jembatan terganggu dengan suara tersebut.

Baca Juga :  Mayoritas Jembatan di Arut Utara Berbahan Kayu, jadi Penghambat Mobilitas Kendaraan Berat

Muhammad Jaini, warga Kotawaringin Hilir mengaku sudah tidak tahan lagi dengan suara berisik dari jembatan. Terlebih ketika kondisi lalu lintas padat.

”Kami perlu istirahat. Anak kami perlu ketenangan belajar. Kalau 24 jam suara itu terus terdengar dan mengganggu kami, kesabaran masyarakat juga akan habis,” keluhnya.

Harusnya, lanjut Jaini, keluhan warga yang sudah disampaikan berulang kali direspons. Bukan hanya didiamkan lantaran dalih kewenangan provinsi. Pasalnya, aset tersebut ada di wilayah Kobar dan menjadi tanggung jawab bersama.

Dia mengapresiasi infrastruktur yang dibangun di wilayah mereka. Namun, hal itu juga harus disertai pemeliharaan berkala, sehingga kerusakan dapat diminimalisir.

Warga lainnya, Taufik, mengungkapkan hal serupa. Bahkan, dia menegaskan, kalau tidak diperbaiki, pelat tersebut dicabut dan dibuang saja ke sungai, karena selama ini keluhan mereka tidak didengar.

”Kalau malam kami tidak bisa tidur dengan nyenyak. Kami minta tolong kepada siapa pun yang terkait dengan jembatan ini agar segera diperbaiki,” tandasnya. (tyo/ign)



Pos terkait