SAMPIT – Dua pekan jelang bulan Ramadan yang diperkirakan jatuh pada 2 April 2022, masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) khususnya para pendatang mulai ramai pulang ke kampung halaman menggunakan moda transportasi laut.
Warni salah seorang penumpang kapal laut memutuskan pulang lebih awal karena khawatir kebijakan pemerintah berubah dan dia tak bisa pulang ke kampung halaman.
“Ingin pulang kampung karena khawatir kalau saja tiba-tiba nanti dekat lebaran pemerintah berubah pikiran membatasi penumpang yang mau mudik. Dari pada nunggu dekat Lebaran, penumpang ramai, malas juga desak-desakan, mendingan dari sekarang saja, sekalian menjalankan puasa Ramadan disana,” kata perempuan asal Sragen, Jawa Tengah ini.
Berbeda halnya dengan pengumpang kapal lainnya, Sumardi, keputusannya untuk pulang ke kampung halaman dikarenakan ingin mengunjungi keluarga.
“Ingin jenguk orang tua dan keluarga di kampung, sudah lama merantau ke Kalimantan, enggak ingat pulang. Sekarang aturan sudah enggak ribet, enggak wajib PCR dan antigen, enggak banyak aturan, pulang jadi enggak ragu,” katanya.
Pantauan Radar Sampit, Selasa (22/3) siang, ratusan penumpang kapal laut memadati Terminal Penumpang Pelabuhan Sampit. Mereka siap berangkat menggunakan Kapal Motor (KM) Kirana I milik PT Dharma Lautan Utama (DLU).
Setiap calon penumpang wajib mengisi data diri melalui Electronic – Health Alert Card yang dapat diinput melalui aplikasi PeduliLindungi. Setelah penumpang dinyatakan layak berlayar yakni telah menjalani vaksin dosis 2 atau dosis 3 lengkap, maka penumpang akan diberikan gelang penanda untuk memudahkan petugas PT. DLU melakukan verifikasi penumpang ketika memasuki kapal.
Penumpang yang masuk menuju kapal pun terlihat lebih tertib. Petugas akan membuka dan menutup pintu terminal atau embarkasi kapal dan mempersilakan penumpang memasuki kapal dengan dibatasi 20-30 penumpang agar menghindari desakan ketika memasuki kapal.
“Kami persilakan masuk kapal 20-30 penumpang, setelah itu pintu kami tutup sementara, sambil menunggu penumpang masuk ke kapal. Sistem buka tutup ini dilakukan untuk memudahkan gerak penumpang dan menghindari desakan dan memastikan penumpang mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan menjaga jarak antarsesama penumpang,” kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Sampit Agus Syah Fiqhi Haerullah melalui Koordinator Wilayah Pelabuhan Sampit KKP Kelas III Sampit, Tutur Suryanto, Selasa (22/3).