Sebabkan Halusinasi hingga Kematian Bila Berlebihan, Inilah Manfaat Buah Kecubung dan Efek Samping Pengunaannya

buah kecubung
Buah Kecubung (jawa pos)

Radarsampit.com – Fenomena mabuk kecubung yang belakangan ini ramai di media sosial, disinyalir menjadi tren baru bagi para pecandu untuk mendapatkan efek halusinasi.

Harga yang relatif murah dan mudah diperoleh, diduga membuat peminatnya coba-coba untuk mendapatkan efek yang sama dengan narkoba yang relatif lebih mahal.

Bacaan Lainnya

Dilansir dari beberapa sumber, manfaat buah kecubung juga berguna bagi kesehatan. Namun, apabila dikonsumsi berlebihan akan jadi petaka.

Berbentuk bulat dengan duri dan berwarna hijau, kecubung banyak ditemukan di benua Asia hingga Afrika yang tumbuh pada kawasan tropis.

Termasuk salah satu anggota famili Solanaceae ini diketahui mendapat julukan terompet setan. Hal ini dikarenakan buah kecubung mengandung beberapa senyawa yang membahayakan tubuh.

Adapun dampak negatif buah kecubung, di antaranya menyebabkan halusinasi karena mengandung senyawa alkaloid skopolamin, saponin, glikosida flavonoida, dan polifenol. Zat aktif ini juga terkandung pada tanaman seperti ganja dan katinon.

Baca Juga :  Lahan 2,5 Hektare Membara, Asap Selimuti Nanga Bulik

Kemudian, jadi obat bius. Buah ini sering dimanfaatkan sebagai obat bius tradisional. Mengutip dari E-Journal di situs uajy.ac.id, buah kecubung mengandung zat alkaloid yang diketahui merupakan bahan untuk membius dan obat.

Namun, saat ini banyak orang yang menyalahgunakan zat tersebut sebagai psikotropika. Beberapa dampak negatif dari obat bius bagi tubuh cukup banyak, mulai dari kerusakan saraf, serangan, jantung, hingga kematian.

Efek buruk lainnya, menaikkan frekuensi detak jantung. Hal itu disebabkan buah kecubung mengandung senyawa kimia skopolamin.

Zat ini juga terdapat dalam zat alkaloid di buah kecubung. Buah kecubung juga bisa memicu naiknya tekanan darah sampai stroke apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.

Buah kecubung juga dapat menyebabkan mulut kering dan sakit mata, mengganggu sistem pencernaan, dan memengaruhi sistem saraf. Buah ini memiliki efek katinona yang termasuk zat stimulan untuk sistem saraf pusat.

Zat tersebut dapat merangsang ujung-ujung saraf, bahkan menyebabkan kecanduan. Beberapa efek yang dapat dirasakan misalnya seperti jadi bersemangat, kesulitan tidur, hingga peningkatan gairah seksual.



Pos terkait