Sebelum Diterkam, Keluarga Badaruzaman Sudah Sebulan Diteror Buaya Sungai Parebok

Warga Langsung Balas Dendam, Predator Tewas Ditombak

BUAYA SUNGAI PAREBOK
DITOMBAK: Buaya Sungai Parebok yang menewaskan Badaruzaman tewas ditombak warga, Senin (21/10/2024) malam. (Istimewa)

SAMPIT, radarsampit.com – Serangan buaya hingga menewaskan seorang warga Desa Parebok, Badaruzaman (53), merupakan rentetan teror predator tersebut selama sebulan. Sebelumnya buaya tersebut telah memangsa ternak korban, hingga puncaknya penghuni rumah yang jadi sasaran.

”Sudah satu bulan ini, hampir tiap hari buaya mengintai rumah kami. Terkadang saat malam hari, tiang pondasi rumah digoyang. Kami yang di dalam merasa rumah kadang bergerak,” ucap Raisa (20), anak sulung Badaruzaman, Selasa (22/10).

Bacaan Lainnya

Rumah korban berkonstruksi kayu seperti rumah panggung yang letaknya berhadapan dengan Sungai Parebok, Jalan Bagus Syuhada RT 2 RW 1, Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Pada bagian belakang rumah korban terdapat kandang ayam dan itik yang memicu kedatangan buaya.

”Di belakang rumah dekat kandang ada parit. Buaya pernah makan itik kami,” katanya.

Baca Juga :  Pergerakan Penumpang dari Sampit Masih Tinggi

Saat kejadian nahas itu menimpa Badaruzaman (53), di dalam rumah hanya ada Raisa seorang diri. Ibunya sedang keluar kota dan adiknya sekolah di pondok pesantren.

Saat itu korban baru pulang memanen kelapa di kebun yang tak jauh dari rumahnya. Kelapa itu kemudian dikumpulkan ke parit yang berjarak sekitar 1 km dari rumah korban.

”Malam itu Abah datang dari kebun membawa kelapa yang diturunkan ke parit. Selesai dari situ, mandi sekitar jam 21.00 WIB malam, di pinggir sungai depan rumah,” ujarnya.

Raisa yang berada di dalam rumah, sontak bergegas keluar setelah mendengar suara ayahnya yang teriak minta tolong.

”Saya dengar suara teriakan minta tolong, melihat Abah diterkam buaya didekat tangga lanting. Saya panggil paman dekat rumah, sempat dibantu ditarik tapi terlepas diseret buaya ke tengah sungai,” katanya.

Warga kampung yang sudah terlelap langsung geger. Warga ramai-ramai mendatangi lokasi kejadian setelah mendengar kabar korban diterkam buaya.

Camat Teluk Sampit Asyari mengatakan, saat kejadian, korban berada di titian tangga lanting. Malam itu air sedang pasang, kaki korban terendam ke dalam air. ”Buaya langsung menerkam pinggang korban dan menyeretnya ke tengah sungai,” katanya.

Baca Juga :  Warga Kalteng Wajib Waspada! Kosmetik Ilegal Dijual di Media Sosial

Asyari melanjutkan, anak korban dan pamannya yang mendengar suara teriakan minta tolong langsung berupaya membantu korban agar terlepas dari terkaman buaya. ”Sempat tarik-menarik, tapi buaya lebih kuat menarik korban ke tengah sungai,” ujarnya.

Kepala Desa Parebok Indrayoto Saidin Ali mengatakan, pencarian korban dilakukan selama kurang lebih empat jam. Korban ditemukan mengapung di seberang Sungai Parebok selebar 30 meter dalam kondisi tak bernyawa.



Pos terkait